Sabtu, November 01, 2008

Tujuan Hidup Sebenarnya..

Bismillahirrahmanirrahiim..
Dengan kerendahan hati, mari kita simak pesan-pesan Al Quran tentang tujuan hidup yang sebenarnya. Nasehat ini untuk semuanya. Baik untuk mereka yang telah memiliki arah. Bagi mereka yang belum punya arah. Atau bahkan yang tak punya arah sekalipun. Nasehat ini untuk semuanya. Semua yang ingin mendapat dan meraih kebaikan. Nikah itu ibadah. Nikah itu suci ... ingat itu. Memang nikah itu bisa karena harta, bisa karena keturunan, bisa karena kecantikan, ketampanan, dan bisa karena agama. Jangan engkau jadikan harta, kecantikan, dan keturunan sebagai alasan karena itu akan menyebabkan celaka. Jadika agama sebagai alasan. Engkau akan mendapatkan kebahagiaan. Tak dipungkiri bahwa keluarga terbentuk karena cinta. Namun, jika cinta engkau jadikan satu-satunya landasan, maka keluargamu akan rapuh. Mudah terombang-ambing dan hancur kemudian. Jadikanlah Allah sebagai landasan. Niscaya kau akan selamat. Tidak saja di dunia, tapi juga di akhirat. Jadikan ridho Allah sebagai tujuan. Niscaya mawaddah, sakinah dan rahmah akan tercapai. Insyaallah .......

Untuk calon suami yang sholih ...
Jangan kau menginginkan menjadi raja dalam istanamu.
Disambut isteri ketika datang dan dilayani segala kebutuhan.
Jika ini kaulakukan, istanamu tidak akan lanngeng.
Lihatlah manusia teragung sepanjang sejarah, Muhammad SAW tidak marah ketika harus tidur di luar beralaskan sorban, karena sang isteri tidak mendengar kedatangan beliau.
Tetap tersenyum, meski tak tersedia makanan di hadapan, ketika lapar.
Menjahit bajunya yang robek ...........
Jangan engkau terlalu cinta pada isterimu.
Jangan engkau terlalu menuruti isterimu.
Jika itu engkau lakukan, akan celaka.
Engkau tidak akan dapat melihat hitam dan putih, tidak akan dapat melihat benar dan salah.
Lihatlah bagaimana Allah menegur Nabimu ketika mengharamkan apa
yang telah Allah halalkan hanya karena menuruti kemauan isteri.
Tegaslah terhadap isterimu!!
Dengan cintamu ajaklah ia tata kepada Allah.
Jangan biarkan ia dengan kehendaknya.
Lihatlah isteri Nuh dan Luth. Di bawah bimbingan manusia pilihan, justru
mereka menjadi penentang.
Isterimu bisa menjadi musuhmu. Didiklah isterimu.
Jadikanlah ia sebagai Hajar, wanita utama yang setia terhadap tugas suami, Ibrahim.
Jadikan ia sebagai Maryam. Wanita utama yang bisa menjaga kehormatannya.
Jadikan ia sebagai Khadijah, wanita utama yang bisa mendampingi tugas suami, Muhammad SAW menerima tugas risalah.
Isterimu adalah tanggung jawabmu...
Jangan larang mereka untuk taat kepada Allah.
Biarkan ia giat berdakwah kepada kaumnya untuk menyegerakan tegaknya kembali kalimah-Nya.
Biarkan ia menjadi wanita yang sholehah yang senantiasa mengokohkan dakwahmu dan dakwahnya.
Tegur ia tatkala ia lalai dalam melaksanakan amanahnya.
Biarkan ia menjadi Hajar, Maryam atau bahkan Khodijah.
Sungguh jangan kau belenggu dengan egomu.

Untuk calon isteri yang sholihah .........
Jika engkau menjadi isteri, jangan engkau menginginkan menjadi ratu dalam istanamu.
Disayang, dimanja dan dilayani oleh suamimu.
Terpenuhi apa yang menjadi keinginanmu.
Jika itu engkau lakukan, istanamu akan menjadi neraka bagimu.
Jangan engkau paksa suamimu menurutimu.
Jangan engkau paksa suamimu untuk melanggar perintah Allah dan Rasul-Nya.
Siapkan dirimu untuk menjadi Hajar, yang setia terhadap tugas suami.
Siapkan dirimu untuk menjadi Maryam, yang bisa senantiasa menjaga kehormatannya.
Siapka dirimu untuk menjadi Khadijah, yang bisa mendampingi suami tercinta mejalankan misi dakwahnya.
Jangan kau usik suamimu dengan rengekanmu. Jangan kau usik suamimu dengan tangismu.
Jika itu kau salah gunakan, kecintaannya padamu yang begitu besar akan memaksanya menjadi pendurhaka.
Jangan ...........

Untuk para Bapak .....
Jika kau menjadi bapak, jadilah bapak yang bijaksana layaknya Lukamnul Hakim.
Jadilah Bapak yang tegas seperti Ibrahim.
Jadilah Bapak yang dipenuhi kasih dan sayang seperti Muhammad SAW. Ajaklah anakmu mengenal Allah. Ajaklah anak, dan istrimu untuk senantiasa taat pada Allah.
Jadikan ia sebagai Yusuf yang berbakti. Jadikan ia setaat Ismail.
Jangan jadikan ia sebagai anak yang durhaka.
Mohonlah kepada Allah...
Mintalah kepada Allah agar mereka menjadi anak yang sholih dan senantiasa menjadi pejuang Islam.

Untuk para Ibu ..........
Jika kau menjadi ibu, jadilah kau ibu yang bijak, ibu yang teduh, yang bisa memberi keteduhan pada suami dan anak-anakmu.
Bimbinglah anakmu dengan kasih sayangmu.
Jadikan mereka mujahid. Jadikan mereka tentara-tentara Allah.
Jangankan biarkan mereka larut dalam kemanjaan dan malas-malasan. Siapkan mereka menjadi anak yang shalih.
Hamba yang shalih. Yang siap menegakkan risalah Islam.

Pernikahan laksana ajal, tak peduli siap atau tidak, pada waktu yang telah ditentukan dia akan datang menjemput seseorang untuk berpindah ke alam lain.
Maka beruntunglah bagi siapa yang mempersiapkan diri.

Manusia Akhir Zaman

Untuk Suami Renungkanlah ...
Pernikahan menyingkap tabir rahasia.
Isteri yang kamu nikahi tidak semulia
Khadijah, tidak setaqwa Aisyah, pun tidak setabah Fatimah.
Justru isterimu hanyalah wanita akhir zaman yang punya cita-cita menjadi solehah ...
Pernikahan menyadarkan akan kewajiban bersama.
Isterimu menjadi tanah, kamu langit penaungnya.
Isteri ladang tanaman, kamu pemagarnya.
Isteri ibarat ternak, kamu penggembalanya.
Isteri adalah murid, kamu mursyidnya.
Isteri bagaikan anak kecil, dan kamu tempat bermanja dan berkeluh kesah ia.
Dan ketika isteri menjadi racun, kamulah penawar bisanya.
Seandainya isteri tulang yang bengkok maka berhati-hatilah meluruskannya ...
Pernikahan menginsyafkan kita perlunya keimanan dan ketaqwaan.
Untuk belajar meniti ridho Allah SWT.
Karena memiliki isteri yang tak sehebat mana, justru kamu akan tersentak dari alpa.
Kamu bukanlah Rasulullah SAW, pun bukan Sayyidina Ali Karramallahuwajhah.
Cuma suami akhir zaman yang mencoba untuk menjadi suami
soleh. Amiin .........

Untuk Isteri Renungkanlah ...
Pernikahan menyingkap tabir rahasia.
Suami yang menikahimu tidak semulia Muhammad SAW,
tidak setaqwa Ibrahim, pun tidak setabah Ayub.
Apalagi setampan Yusuf..
Justru suamimu hanyalah lelaki akhir zaman yang punya cita-cita membangun keturunan yang sholeh ...
Pernikahan menyadarkan akan kewajiban bersama..
Suami menjadi pelindung, kamu penghuninya.
Suami adalah nahkoda kapal, dan kamu pengemudinya..
Saat suami seorang raja, kamu dapat merasakan anggur singgasananya.
Dan ketika suami menjadi racun, kamulah penawar bisanya.
Sungguh , tatkala suami sebagai inti jantung keluarga, maka anti-lah rusuk pelindungnya.
Seandainya suami bengis lagi lancang, maka berhati-hatilah meluruskannya ...
Pernikahan menginsyafkan kita perlunya keimanan dan ketaqwaan.
Untuk belajar meniti ridho Allah SWT.
Karena memiliki suami yang tak sehebat mana, justru kamu akan tersentak dari alpa.
Kamu bukanlah Khadijah yang sempurna dalam menjaga, pun bukan Hajar yang setia dalam sengsara.
Cuma wanita akhir zaman yang mencoba untuk menjadi istri salehah. Amiin .........


"Semoga Allah Mengumpulkan Yang Berserakan Dari Keduanya, Memberkati Mereka Berdua Dan Kiranya Allah Meningkatkan Kualitas Keturunan Mereka, Menjadikan Pembuka Pintu Rahmat, Sumber Ilmu Dan Nikmat Serta Rasa Aman Bagi Umat"
(Doa Rasulullah Saat Pernikahan Putrinya Fatimah Dengan Ali Bin Abi Thalib)

FANTASTIS!

Cara mudah menjadi penghapal quran

Cara mudah menjadi penghapal quran? Muslim yang mukmin pasti ingin mengetahuinya. Tapi sesuatu yg sudah ditakdirkan mudah tuk dihapal, apakah masih memerlukan cara mudah lagi? "Dan sesungguhnya telah kami mudahkan al-Quran untuk peringatan, maka adakah yang mengambil pelajaran?"(al-Qomar: 17, 22, 32, 40)

Yup, al-Quran telah ditakdirkan untuk mudah dihapal. Tak perlulah kita membahas lagi dari segi teknis, seperti banyaknya kata-kata yang diulang dan sebagainya. Rasanya sudah banyak tulisan-tulisan lain yang membahas hal tersebut. Cukuplah firman Allah di atas menjadi rujukan, lalu kita beriman dan kita beramal sesuai keimanan kita tersebut.

Yup, al-Quran telah ditakdirkan untuk mudah dihapal. Oleh karena itu saya hanya akan menceritakan pengalaman sendiri, yang sebenarnya juga masih sangat jauh dari menjadi penghapal quran. Namun tak ada salahnya untuk sedikit berbagi pengalaman untuk saling menyemangati dalam perjalanan menuju kedudukan para penghapal quran.


Baiklah kita langsung masuk ke poin pembicaraan. Berikut ini saya akan mengurut cara-cara menghapal quran yang pernah dipraktekkan.


Pertama, mengulang-ulang membaca ayat/surat yang ingin dihapal. Cara ini bagus untuk menumbuhkan semangat dan kesadaran bahwa menghapal quran itu mudah. Dulu, ketika masih memakai cara ini, saya mengulang-ngulang membaca surat yang ingin dihapal setiap hari 1-2 kali (panjang surat sekitar 1,5 sampai 2 halaman). Biasanya setelah sholat dhuha. Hal tersebut terus dilakukan selama sekitar 25 hari. Pada hari ke-26 surat tersebut mulai dihapalkan ayat per ayat.
Dengan menyediakan waktu beberapa menit setiap hari, dalam 2-3 hari surat tersebut bisa dihapal dengan sempurna.

Keuntungan cara ini adalah, ketika mulai menghapal pada hari ke-26, maka terasa sangat mudah menghapalnya. Ini dikarenakan ayat yang ingin dihapal sudah terbiasa dibaca. Perasaan mudah menghapal ini menjadikan kita cepat melaju ke ayat-ayat berikutnya, sampai-sampai hapalan yang dijadwalkan selesai dalam 2-3 hari ingin segera diselesaikan dalam 1 hari. Keuntungan lain dari cara ini yaitu, hapalan lebih sulit untuk hilang, karena sudah terbiasa dibaca sebelumnya. Sebagai catatan saya, cara ini semakin ampuh ketika dipakai untuk menghapalkan surat-surat yang berisi ayat-ayat pendek, seperti al-Mudatstsir, al-Muzammil, al-Qiyamah, sebagian besar surat-surat juz 30, dll.


Adapun cara kedua yang pernah dipakai oleh saya dalam menghapalkan quran dan masih dipakai sampai sekarang adalah, mengahapalkan ayat sambil melihat artinya dan memahami alur cerita ayat/ surat tersebut. Dalam menggunakan cara ini, saya biasanya menyediakan waktu khusus tiap pekan sekitar 1 jam. Dalam waktu 1 jam ini biasanya saya berhasil menghapal 1 halaman. Cara ini rasanya cocok untuk orang yang sudah mulai terbiasa menghapal quran. Dan sebagai catatan saya, cara ini paling ampuh dipakai untuk menghapalkan surat dengan ayat-ayat yang panjang atau agak panjang, seperti al-Baqoroh, al-Ahqof, al-Hadiid, dll.

Oh ya, keuntungan cara ini adalah bertambahnya perbendaharaan kosa kata bahasa arab penghapal, dan penguasaan terhadap ayat-ayat al-Quran yang dihapal (karena mengetahui artinya).

Selain 2 cara di atas, salah satu cara yang juga bagus dipakai dalam menghapal quran adalah mengulang-ulang mendengar bacaan surat yang ingin dihapal. Cara ini secara murni hanya pernah satu kali saya praktekkan. Yaitu ketika menghapal surat as-Sajadah. Itupun mengulang-ulang mendengarnya tidak disengaja, melainkan karena imam mesjid dekat tempat tinggal saya setiap sholat shubuh pada hari jumat selalu membaca surat tersebut. Keuntungan dari cara ini kurang lebih sama dengan keuntungan dari cara pertama di atas.


Demikian 3 cara menghapal quran yang pernah saya praktekkan. Cara-cara ini terkadang saya praktekkan secara murni dan terkadang juga dikombinasikan satu sama lain. Jadi memang tidak perlu saklek.


Selain cara-cara menghapal, berikut ini beberapa tips yang insya Allah dapat membantu kita dalam menghapal quran.


Pertama, sering mendengar tilawah quran dari qori` yang sudah benar bacaannya. Sebaiknya tetapkan satu qori` favorit. Hal ini akan membantu kita dalam menjaga tajwid dan lagu tilawah kita.


Kedua, tetapkan target-target jangka pendek. Dengan memiliki target kita akan terpacu untuk terus istiqomah dalam menghapal.


Ketiga, mulailah menghapal dari ayat yang sering kita dengar atau kita baca.
Jika dulu kita sering membaca surat Yasiin, maka mulailah hapalan kita dari surat Yasiin. Maka kita akan merasakan kemudahan menghapal quran sehingga tumbuhlah semangat kita dalam menghapal.

Demikian beberapa cara dan tips dari pengalaman pribadi saya. Saya pribadi masih jauh dari menjadi seorang penghapal quran. Karena itu yang saya tulis di sini bukanlah suatu ajaran bagaimana menghapal quran, tapi lebih pada suatu ajakan untuk bersama dalam barisan orang-orang yang menghapalkan al-quran. Rasanya bagus kalau semakin banyak orang yang menceritakan pengalamannya di sini.
Bagaimana kalau anda yang selanjutnya? ;-)