Rabu, November 28, 2007

Belajarlah Menghargai Pengorbanan

Mengapa sebuah sapu lidi begitu murah harganya? Begitu murahnya sampai-sampai jauh lebih murah daripada seteguk air penghilang dahaga.

Padahal, apakah Anda tahu, bahan dasar lidi itu harus dipetik dari pepohonan kelapa yang ditanam di dusun-dusun jauh di pedalaman. Harus diserut, dihaluskan, diikat kuat agar mudah digunakan dan tak melukai tangan. Ia harus diangkut oleh kendaraan, melewati pasar dan naik turun timbangan penawaran. Karena, ia dipetik oleh tangan-tangan kecil yang tak menuntut banyak upah.

Ia dijalin oleh perempuan-perempuan yang tak menghitung laba rugi. Ia juga dipikul oleh bahu-bahu para lelaki yang tak terlalu mengerti transaksi jual beli.

Sebatang sapu lidi itu begitu murah sampai di tangan kita, karena orang-orang itu tak menghitung jerih perih kerjanya. Mereka pun tak menghitung berapa banyak butir-butir keringatnya yang telah jatuh membasahi tubuhnya.

Mari kita sadari bahwa di balik kemurahan dan kemudahan yang kita terima sekarang ini, terselip pengorbanan patut kita hargai dan renungkan...

Kebahagiaan: Antara Jiwa, Raga, dan Ruh*)

Bahagia beda dengan senang atau gembira. Orang bisa tidak senang atau sedih tapi hidupnya secara keseluruhan bahagia, dan sebaliknya. Tapi, kalau orang terlalu sering tidak senang atau sedih, kebahagiaan bisa berubah menjadi kesengsaraan. Karena, meski menyangkut keseluruhan hidup, kebahagiaan punya spektrumnya sendiri. Mulai bahagia secara total, sangat bahagia, bahagia, kurang bahagia, tidak bahagia, dan sangat tidak bahagia. Mudah dipahami, bahwa keadaan sangat tidak bahagia berimpit dengan keadaan (hidup) sengsara.

Apa itu kebahagiaan?

  • Kesejahteraan (wellbeing), yakni kepuasan atau pemenuhan hal-hal yang dianggap penting dalam hidup (eksternal). Lawannya adalah ketiadaan atau kekurangan (deprivation) hal-hal tersebut.
  • Kerelaan, yakni terhadap keadaan yang di dalamnya seseorang berada (internal). Lawannya adalah kegelisahan atau kecemasan. (Meskipun demikian, seperti juga dinyatakan Heidegger, karena merupakan suatu modus eksistensial, ia—disebutnya angst—justru bisa menjadi awal kebahagiaan. Tentunya jika disikapi dengan benar. Karena, kegelisahan sesungguhnya adalah bagian—meski mungkin preliminer—dari kesadaran spiritual).
  • Perasaan mengetahui makna hidup, yang kadang diidentikkan dengan perasaan dekat dengan Tuhan.


Boleh jadi kebahagiaan itu (pada puncaknya) bersifat spiritual, atau intelektual (filosofis), seperti disebutkan oleh berbagai aliran spiritualitas—termasuk yang ada dalam agama—dan filsafat. Tapi kalau orang lebih sering tidak senang dan bersedih, maka segala pembicaraan tentang kebahagiaan spiritual dan filosofis bisa kehilangan maknanya.

Nah, meski kesenangan dan kegembiraan boleh jadi juga merupakan turunan dari kebahagiaan, namun kebahagiaan bisa amat tergantung pada—banyak sedikitnya—instansi (instances) yang di dalamnya orang gembira dan senang atau tidak. Maka, barangkali, persoalan gembira dan senang (yang bersifat temporer) ini tak langsung berhubungan dengan masalah-masalah spiritualistik atau filosofis. Sebaliknya ia erat terkait dengan persoalan-persoalan pikiran yang bersifat rasional-praktis, bahkan fisikal/jasmaniah—baik kesehatan maupun setingkat kemakmuran tertentu.

Sebelum itu, perlu pula diungkapkan bahwa secara spiritual dan filosofis, kebahagiaan dipercayai sebagai terkait erat dengan moral yang baik dan semangat memberi kepada orang lain. Moral yang baik dan semangat memberi—bahkan dalam kerangka pemahaman utilitarian dan pragmatis—akan memantulkan kebahagiaan kepada pelakunya.


Hirarki Kebutuhan

Mengingat kebahagiaan sama dengan kesejahteraan (wellbeing), yakni pemenuhan kebutuhan-kebutuhan, maka kita pun perlu mengetahui kebutuhan-kebutuhan hidup itu. Di bawah ini hirarkinya menurut Abraham Maslow :

  • Fisikal : Sandang, pangan, papan
  • Keamanan
  • Pertemanan dan sense of belonging dalam sebuah kekelompokan,
  • Self Esteem alias perasaan dihargai
  • Self Actualization : kecukupan ruang untuk mengekspresikan diri, mengekspresikan segala minat dan kemampuan.


(Meski, menurut Tony Buzan, self actualization identik dengan spiritual intelligence, saya—setidaknya untuk menegaskan—ingin menambahkan satu tingkat kebutuhan lagi, yakni:

  • Pertemanan dengan (apa yang dipersepsi) sebagai Tuhan. Inilah—yang belakangan disebut sebagai—Spiritual Intelligence (SQ) itu.


Keadaan Mengalir (Flow State)

Menurut penelitian, inilah beberapa keadaan yang menandai perasaan bahagia, yang satu sama lainnya berkaitan:

  • Konsentrasi yang lebih dalam. Dengan kata lain, pikiran tidak terpecah-pecah atau sebuah keadaan holistik.
  • (Perasan memiliki) kendali penuh atas segala sesuatu.
  • Momen sekarang sebagai satu-satunya hal yang penting. Mungkin identik dengan keadaan berikut:
  • Perubahan sense of time, yang di dalamnya waktu tertransendensikan dan tak terasakan sebagai kekuatan yang mengendalikan (dan memotong-motong durasi) kehidupan kita.
  • Hilangnya ego, yakni menguapnya batasan-batasan individual yang bersifat mental (pikiran) dan psikologis. Dengan kata lain, hilangnya gagasan tentang diri kita sebagai sesuatu yang berbeda dari alam selebihnya. (Dalam mistikisme atau tasawuf, keadaan (hal) seperti ini—ketika telah mencapai puncaknya—disebut sebagai ekstase atau wajd)


Flow state
inilah yang biasanya "diburu" lewat berbagai bentuk meditasi, yang dianjurkan dalam berbagai aliran, kelompok, dan gerakan spiritual.

Yang perlu juga diketahui bahwa keadaan-keadaan yang mencirikan keadaan bahagia ini, pada saat yang sama, juga diketahui sebagai keadaan-keadaan yang mencirikan saat-saat lahirnya pikiran-pikiran kreatif.

Menurut penelitian lain, baik kuno maupun modern, dalam kehidupan sehari-hari keadaan seperti ini biasa dialami dalam kondisi "melayang," antara jaga dan tidur, ketika otak kita menayangkan gelombang Beta. Para mistikus, konon, bisa mengendalikan jiwa mereka sehingga bisa meng-induce keadaan ini meski berada dalam keadaan jaga penuh. Keadaan-keadaan ini juga dapat diciptakan lewat mood inducing drugs—yang tentu lebih banyak mudarat ketimbang manfaatnya.

Kesimpulannya, dalam hubungan dengan ini adalah, orang yang berbahagia adalah yang cenderung mengalami keadaan flow state ini, meski tak berarti keadaan itu berada dalam puncaknya, seperti yang dialami kaum mistikus seperti tersebut di atas.

Kebahagiaan juga Bersifat Jasmaniah

"Men sana in corpore sano"

Peribahasa atau kata bijak yang begitu populer—sehingga diterjemahkan ke berbagai bahasa ini—dengan baik menggambarkan hal ini. Meski berhubungan dengan kesehatan pikiran, ia bisa menunjukkan bahwa kebahagiaan tergantung pada fisik yang sehat (mana mungkin orang bahagia jika pikirannya tidak sehat?). Saya kira peribahasa yang sama bisa diperluas maknanya untuk mencakup jiwa atau ruh, sehingga ia menjadi:
"Jiwa atau ruh yang sehat terletak dalam badan yang sehat".

Pemisahan atas jiwa dan jasmani kita ketahui bermula dari zaman Descartes. "Jiwa," kata Gilbert Ryle yang berusaha meringkaskan pikiran Descartes mengenai masalah ini, "adalah hantu dalam sebuah mesin". Maka muncullah persoalan filosofis yang sampai sekarang belum terpecahkan, yang biasa disebut sebagai mind-body problem. Paham ini menjadi makin "keras" dengan dominannya paham materialisme.

Sebenarnya, dalam filsafat-filsafat kuno, atau perenialisme modern, ruh, pikiran dan raga tak pernah dilihat sebagai dua hal yang terpisah. Istilahnya, yang sekarang kembali lagi populer, holistik (belakangan, sebagai alternatif terhadap kedokteran modern yang bersifat mekanistik-ragawi, orang mulai memperkenalkan kembali istilah kedokteran, atau penyembuhan (healing) holistik (holistic medicine).

Bisa disebutkan, inter alia, bahwa dalam filsafat Islam yang belakangan, berkembang sebuah aliran yang disebut sebagai teosofi trasenden (al-hikmah al-muat’aliyah). Dalam aliran ini, holisme kembali ditegaskan karena gagasannya tentang sifat ambigu eksistensi (tasykik) dan gerak substansial (al-harakah al-jawhariyah). Yakni, bahwa keberadaan manusia senantiasa berada dalam limbo, berada di antara satu tingkat dan tingkat lainnya dalam tangga keberadaan, bergerak dari yang sepenuhnya bersifat fisik dan material hingga ke yang sepenuhnya bersifat ruhaniah. Dan bahwa sesungguhnya tak ada batas yang memisahkan keberadaan fisikal dengan yang bersifat mental, psikologis, maupun ruhaniah (spiritual). Kapan saja, manusia bisa berada secara lebih fisikal, tapi juga bisa meningkat ke yang lebih spiritual. Dan sebaliknya. Dalam filsafat ini, sebagaimana juga dalam ajaran Islam pada umumnya, orang menjadi lebih spiritual karena amal-amal salih yang dilakukannya. Dalam konteks pembicaraan kita ini, orang lebih spiritual—dengan kata lain, lebih bahagia—berkat amal-amal salih yang mendekatkannya pada khazanah alam spiritual, kepada Tuhan sebagai puncak spiritualitas.

Kesimpulannya: kebahagiaan pada puncaknya bersifat spiritual dan filosofis, tapi amat dipengaruhi oleh kepuasan—tepatnya, seperti akan kita lihat di bawah ini, keseimbangan—jasmaniah atau fisikal

Kebahagiaan dan Hal-Hal Praktis

Baiklah akhirnya saya berikan beberapa ilustrasi tentang pengaruh kepuasan fisikal dan psikologis-praktis atas kebahagiaan. Betapapun praktis, kesimpulan-kesimpulan ini diringkaskan dari berbagai penelitian psikiatris sebagaimana terungkap dalam berbagai jurnal dan artikel ilmiah mengenai bidang ini:

  • Satu jam nonton TV akan mengurangi kesenangan sebesar 5%
  • Rutinitas keluarga memperbaiki kebahagiaan hingga 5%
  • Mendukung tim olahraga tuan rumah dapat meningkatkan kebahagiaan hingga 4%
  • Menjadi sukarelawan menjadikan orang merasa nyaman dengan dirinya, merasa memiliki tujuan, merasa dihargai, dan kecil kemungkinan merasa bosan
  • Olahraga meningkatkan kebahagiaan sebesar 12%. Kegiatan ini meningkatkan citra diri.
  • Orang yang mengapresiasi humor sehingga banyak tertawa sepertiga lebih berbahagia dibanding lainnya.
  • Makan buah-buahan meningkatkan kebahagiaan hingga 11%
  • Setiap pengurangan 1 jam dari tidur malam yang cukup—yakni 8 jam sehari—mengurangi perasaan positif hingga 11%
  • Orang-orang yang selalu menyediakan kertas dan pena untuk mencatat gagasan-gagasan-terbaiknya terbebas dari kemungkinan 37% kurang puas dibanding orang-orang yang merasa sering kehilangan gagasan-gagasan karena tak sempat mencatatnya.
  • Interaksi yang intens dengan komunitas—kelompok teman, tetangga—meningkatkan kebahagiaan hingga 30%
  • Musik terbukti meningkatkan perasaan "flow" yang menjadi sumber kebahagiaan
  • Orang yang memiliki hobi lebih bahagia 6% ketimbang yang tidak.
  • Iri hati mengurangi kebahagiaan hingga 26%
  • Perasaan bahagia dapat dipengaruhi oleh aroma, dan sebaliknya.
  • Orang-orang yang banyak membaca lebih bahagia karena mereka 8% lebih ekspresif.


Beberapa ilustrasi lain:

  • Fisik yang tidak sehat terbukti bisa menimbulkan stress. Jika peredaran darah dalam tubuh tidak lancar, apalagi orang menderita darah tinggi, maka pengaruhnya terhadap ketenangan pikiran menjadi pasti.
  • Terbukti bahwa penyakit jiwa bisa (baca: perlu) diobati melalui fisik. Inilah pada dasarnya prinsip yang yang melandasi psikiatri—yang antara lain, terkenal dengan berbagai sarana pengobatan untuk mempengaruhi mood (mood inducing drugs).
  • Berkembangnya, belakangan ini, aroma terapi, dan terapi warna yang juga bisa mempengaruhi mood.
  • Peran relaksasi—termasuk meditasi—dalam menimbulkan ketenangan, yang makin lama makin diakui. Juga, peran relaksasi sebagai kondisi bagi hadirnya pencerahan.

_____________
*) Yang dibicarakan di sini adalah kebahagiaan di dunia. Karenanya, persoalan ketuhanan atau spiritualitas dibicarakan hanya dalam hubungannya dengan kebahagiaan dunia.

Pribadi To Do, To Have, atau To Be?

"Kegembiraan terbesar dalam h id up adalah keyakinan bahwa kita
dicintai. Oleh karenanya, kita membagikan cinta bagi orang lain."
(Victor Hugo)

T id ak ada yang bisa menghentikan waktu. Ia terus maju. Umur terus
bertambah. Manusia pun mengalami babak-babak dalam h id upnya. Saat
masuk fase dewasa, orang memasuki tiga tahapan keh id upan.

Ada masa di mana orang terfokus untuk melakukan sesuatu (to do). Ada
saat memfokuskan diri untuk mengumpulkan (to have). Ada yang giat
mencari makna h id up (to be). Celakanya, t id ak semua orang mampu
melewati tiga tahapan proses itu.

Fase pertama, fase to do. Pada fase ini, orang masih produktif. Orang
bekerja giat dengan seribu satu alasan. Tapi, banyak orang kecanduan
kerja, membanting tulang, sampai mengorbankan banyak hal, tetap t id ak
menghasilkan buah yang lebih baik. Ini sangat menyedihkan.
Orang dibekap oleh kesibukan, tapi t id ak ada kemajuan. Hal itu
tergambar dalam cerita singkat ini. Ada orang melihat sebuah sampan
di tepi danau. Segera ia meloncat dan mulailah mendayung. Ia terus
mendayung dengan semangat. Sampan memang bergerak. Tapi, t id ak juga
menjauh dari bibir danau. Orang itu sadar, sampan itu masih terikat
dengan tali di sebuah tiang.

Nah, kebanyakan dari kita, merasa sudah bekerja banyak. Tapi,
ternyata t id ak produktif. Seorang kolega memutuskan keluar dari
perusahaan. Ia mau membangun bisnis sendiri. Dengan gembira, ia
mempromosikan bisnisnya. Kartu nama dan brosur disebar. Ia bertingkah
sebagai orang sibuk.

Tapi, dua tahun berlalu, tapi bisnisnya belum menghasilkan apa-apa.
Tentu, kondisi ini sangat memprihatinkan. Jay Abraham, pakar motivasi
b id ang keuangan dan marketing pernah berujar, "Banyak orang
mengatakan berbisnis. Tapi, t id ak ada hasil apa pun. Itu bukanlah
bisnis." Marilah kita menengok h id up kita sendiri. Apakah kita hanya
sibuk dan bekerja giat, tapi tanpa sadar kita t id ak menghasilkan apa-
apa?

Fase kedua, fase to have. Pada fase ini, orang mulai menghasilkan.
Tapi, ada bahaya, orang akan terjebak dalam kesibukan mengumpulkan
harta benda saja. Orang terobesesi mengumpulkan harta sebanyak-
banyaknya. Meski hartanya segunung, tapi dia t id ak mampu menikmati
keh id upan.
Matanya telah tertutup materi dan lupa memandangi berbagai keindahan
dan kejutan dalam h id up. Lebih-lebih, memberikan secuil arti bagi
h id up yang sudah dijalani. Banyak orang masuk dalam fase ini.

Dunia senantiasa mengundang kita untuk memiliki banyak hal. Sentra-
sentra perbelanjaan yang mengepung dari berbagai arah telah memaksa
kita untuk mengkonsumsi banyak barang.

Bahkan, dunia menawarkan persepsi baru. Orang yang sukses adalah
orang yang mempunyai banyak hal. Tapi, persepsi keliru ini sering
membuat orang mengorbankan banyak hal. Entah itu perkawinan,
keluarga, kesehatan, maupun spiritual.

Secara psikologis, fase itu t id aklah buruk. Harga diri dan rasa
kepuasan diri bisa dibangun dengan prestasi-prestasi yang dimiliki.
Namun, persoalan terletak pada kelekatannya. Orang t id ak lagi menjadi
pribadi yang merdeka.

Seorang sahabat yang menjadi direktur produksi membeberkan kejujuran
di balik kesuksesannya. Ia meratapi relasi dengan kedua anaknya yang
memburuk. "Andai saja meja kerja saya ini mampu bercerita tentang
betapa banyak air mata yang menetes di sini, mungkin meja ini bisa
bercerita tentang kesepian batin saya...," katanya.

Fase itu menjadi pembuktian jati diri kita. Kita perlu melewatinya.
Tapi, ini seperti minum air laut. Semakin banyak minum, semakin kita
haus. Akhirnya, kita terobsesi untuk minum lebih banyak lagi.

Fase ketiga, fase to be. Pada fase ini, orang t id ak hanya bekerja dan
mengumpulkan, tapi juga memaknai. Orang terus mengasah kesadaran diri
untuk menjadi pribadi yang semakin baik.
Seorang dokter berkisah. Ia terobesesi menjadi kaya karena masa
kecilnya cukup miskin. Saat umur menyusuri senja, ia sudah memiliki
semuanya. Ia ingin mesyukuri dan memaknai semua itu dengan membuka
banyak klinik dan posyandu di desa-desa miskin.

Memaknai h id up

Ia memaknai h id upnya dengan menjadi makna bagi orang lain. Ada juga
seorang pebisnis besar dengan latar belakang pertanian hijrah ke desa
untuk memberdayakan para petani. Keduanya mengaku sangat menikmati
pilihannya itu.

Fase ini merupakan fase kita menjadi pribadi yang lebih bermakna.
Kita menjadi pribadi yang berharga bukan karena harta yang kita
miliki, melainkan apa yang bisa kita berikan bagi orang lain.

H id up kita seperti roti. Roti akan berharga jika bisa kita bagikan
bagi banyak orang yang membutuhkan. John Maxwell dalam buku Success
to Significant mengatakan "Pertanyaan terpenting yang harus diajukan
bukanlah apa yang kuperoleh. Tapi, menjadi apakah aku ini?"

Nah, Mahatma Gandhi menjadi contoh konkret pribadi macam ini.
Sebenarnya, ia menjadi seorang pengacara sukses. Tapi, ia memilih
memperjuangkan seturut nuraninya. Ia menjadi pejuang kemanusiaan bagi
kaum papa India .

Nah, di fase manakah h id up kita sekarang? Marilah kita terobsesi
bukan dengan bekerja atau memiliki, tetapi menjadi pribadi yang lebih
matang, lebih bermakna dan berkontribusi!

Sumber: Pribadi To Do, To Have, atau To Be? oleh Anthony Dio Martin

Empat Tabiat Buruk Penyebab Penyakit

Sakit adalah kondisi yang sangat tidak menyenangkan. Selain harus bolak-balik ke dokter, segala aktivitas Anda pun bakal terganggu untuk beberapa waktu.Sebagian besar penyakit memang disebabkan karena gaya hidup dan pola makan yang tidak benar. Tapi tahukah Anda? Bahwa beberapa peyakit yang menyebabkan tubuh Anda sakit ternyata berkaitan erat dengan kondisi emosi Anda yang tidak stabil, pikiran yang selalu negatif serta kepribadian "buruk" yang Anda miliki.Nah, jika Anda sekarang merasa memiliki 'satu' kepribadian buruk yang masih 'terpelihara', mungkin memang sekaranglah waktunya bagi Anda untuk menjadi pribadi yang menyenangkan sekaligus memiliki tubuh yang sehat dan fit.Ingin tahu, sifat negatif apa saja yang dapat membuat tubuh Anda tidak sehat?Pembosan "berat" = sakit kepala, arthritis, asma dan jantungBeberapa penelitian menunjukkan bahwa ada keterkaitan antara kebosanan dan sakit kepala yang Anda alami. Sekarang tanyakan pada diri Anda sendiri, apakah hari-hari Anda selama ini terlihat monoton dan Anda hanya melakukan aktifitas yang itu-itu saja setiap hari? Jika ya, kemungkinan Anda akan mudah terserang penyakit Arthritis, asma, atau penyakit jantung. Alasannya adalah rasa bosan pada diri Anda dapat melahirkan emosi negatif pada tubuh, sehingga dengan mudah meningkatkan stres dan memperlemah sistim kekebalan tubuh sehingga Anda akan dengan mudah diserang berbagai penyakit. Tidak hanya itu, kebosanan juga dapat mempengaruhi kebiasaan makan Anda. Apakah masih teringat bagaimana Anda menghabiskan begitu banyak cemilan manis atau asin saat menunggu seseorang?Rasa cemas dan panik berlebihan = gangguan lambungDalam sebuah penelitian yang dilakukan Douglas Drossman, seorang dosen kedokteran dari University of North Carolina, ditemukan bahwa perempuan yang memiliki rasa cemas yang berlebihan pada hal-hal kecil sekalipun akan dengan mudah terserang gangguan pada lambungnya.Tidak sabaran dan emosional = penyakit jantung dan strokeAnda gampang gusar jika ada hal-hal kecil yang menganggu? Atau Anda gampang naik pitam saat seseorang membuat kesalahan di depan Anda? Jika jawaban untuk semua pertanyaan di atas ya, maka berhati-hatilah. Rasa marah serta ketidaksabaran ternyata dapat mengaktifkan sistem kardiovaskuler secara terus menerus. Selanjutnya tekanan darah Anda akan cepat naik, kecepatan pernapasan akan meninggi dan otot menjadi tegang. Akhirnya Anda terserang penyakit jantung dan stroke.Tidak percaya diri dan rendah diri berlebihan = gampang sakitBiasanya orang yang memiliki sikap mental yang seperti ini sering terlibat pada hubungan yang buruk. Baik itu dalam lingkungan pergaulannya maupun dalam keluarganya. Perasaan rendah diri menyebabkan proses penyembuhan untuk setiap penyakit pada dirinya akan terhambat, meskipun Anda hanya sekedar menderita sakit flu ringan, wah!Jadi, sekarang terserah pada diri Anda. Ingin jadi pribadi yang gembira dan menyenangkan sekaligus sehat atau justru sebaliknya?(les)

 

.

Selasa, November 27, 2007

Keajaiban Kata-kata Seorang Ibu

Jakarta, Hukum kekekalan energi dan semua agama menjelaskan bahwa apapun yang kita lakukan pasti akan dibalas sempurna kepada kita. Apabila kita melakukan energi positif atau kebaikan maka kita akan mendapat balasan berupa kebaikan pula. Begitu pula bila kita melakukan energi negatif atau keburukan maka kitapun akan mendapat balasan berupa keburukan pula. Kali ini izinkan saya menceritakan sebuah pengalaman pribadi yang terjadi pada 2003.

Pada September-Oktober 2003 isteri saya terbaring di salah satu rumah sakit di Jakarta. Sudah tiga pekan para dokter belum mampu mendeteksi penyakit yang diidapnya. Dia sedang hamil 8 bulan. Panasnya sangat tinggi. Bahkan sudah satu pekan isteri saya telah terbujur di ruang ICU. Sekujur tubuhnya ditempeli kabel-kabel yang tersambung ke sebuah layar monitor.

Suatu pagi saya dipanggil oleh dokter yang merawat isteri saya. Dokter berkata, "Pak Jamil, kami mohon izin untuk mengganti obat ibu". Sayapun menjawab "Mengapa dokter meminta izin saya? Bukankan setiap pagi saya membeli berbagai macam obat di apotek dokter tidak meminta izin saya" Dokter itu menjawab "Karena obat yang ini mahal Pak Jamil." "Memang harganya berapa dok?" Tanya saya. Dokter itu dengan mantap menjawab "Dua belas juta rupiah sekali suntik." "Haahh 12 juta rupiah dok, lantas sehari berapa kali suntik, dok? Dokter itu menjawab, "Sehari tiga kali suntik pak Jamil".

Setelah menarik napas panjang saya berkata, "Berarti satu hari tiga puluh enam juta, dok?" Saat itu butiran air bening mengalir di pipi. Dengan suara bergetar saya berkata, "Dokter tolong usahakan sekali lagi mencari penyakit isteriku, sementara saya akan berdoa kepada Yang Maha Kuasa agar penyakit istri saya segera ditemukan." "Pak Jamil kami sudah berusaha semampu kami bahkan kami telah meminta bantuan berbagai laboratorium dan penyakit istri Bapak tidak bisa kami deteksi secara tepat, kami harus sangat hati-hati memberi obat karena istri Bapak juga sedang hamil 8 bulan, baiklah kami akan coba satu kali lagi tapi kalau tidak ditemukan kami harus mengganti obatnya, pak." jawab dokter.

Setelah percakapan itu usai, saya pergi menuju mushola kecil dekat ruang ICU. Saya melakukan sembahyang dan saya berdoa, "Ya Allah Ya Tuhanku… aku mengerti bahwa Engkau pasti akan menguji semua hamba-Mu, akupun mengerti bahwa setiap kebaikan yang aku lakukan pasti akan Engkau balas dan akupun mengerti bahwa setiap keburukan yang pernah aku lakukan juga akan Engkau balas. Ya Tuhanku… gerangan keburukan apa yang pernah aku lakukan sehingga Engkau uji aku dengan sakit isteriku yang berkepanjangan, tabunganku telah terkuras, tenaga dan pikiranku begitu lelah. Berikan aku petunjuk Ya Tuhanku. Engkau Maha Tahu bahkan Engkau mengetahui setiap guratan urat di leher nyamuk. Dan Engkaupun mengetahui hal yang kecil dari itu. Aku pasrah kepada Mu Ya Tuhanku. Sembuhkanlah istriku. Bagimu amat mudah menyembuhkan istriku, semudah Engkau mengatur milyaran planet di jagat raya ini."

Ketika saya sedang berdoa itu tiba-tiba terbersit dalam ingatan akan kejadian puluhan tahun yang lalu. Ketika itu, saya hidup dalam keluarga yang miskin papa. Sudah tiga bulan saya belum membayar biaya sekolah yang hanya Rp. 25 per bulan. Akhirnya saya memberanikan diri mencuri uang ibu saya yang hanya Rp. 125. Saya ambil uang itu, Rp 75 saya gunakan untuk mebayar SPP, sisanya saya gunakan untuk jajan.

Ketika ibu saya tahu bahwa uangnya hilang ia menangis sambil terbata berkata, "Pokoknya yang ngambil uangku kualat… yang ngambil uangku kualat…" Uang itu sebenarnya akan digunakan membayar hutang oleh ibuku. Melihat hal itu saya hanya terdiam dan tak berani mengaku bahwa sayalah yang mengambil uang itu.

Usai berdoa saya merenung, "Jangan-jangan inilah hukum alam dan ketentuan Yang Maha Kuasa bahwa bila saya berbuat keburukan maka saya akan memperoleh keburukan. Dan keburukan yang saya terima adalah penyakit isteri saya ini karena saya pernah menyakiti ibu saya dengan mengambil uang yang ia miliki itu." Setelah menarik nafas panjang saya tekan nomor telepon rumah dimana ibu saya ada di rumah menemani tiga buah hati saya. Setelah salam dan menanyakan kondisi anak-anak di rumah, maka saya bertanya kepada ibu saya "Bu, apakah ibu ingat ketika ibu kehilangan uang sebayak seratus dua puluh lima rupiah beberapa puluh tahun yang lalu?"

"Sampai kapanpun ibu ingat Mil. Kualat yang ngambil duit itu Mil, duit itu sangat ibu perlukan untuk membayar hutang, kok ya tega-teganya ada yang ngambil," jawab ibu saya dari balik telepon. Mendengar jawaban itu saya menutup mata perlahan, butiran air mata mengalir di pipi.

Sambil terbata saya berkata, "Ibu, maafkan saya… yang ngambil uang itu saya, bu… saya minta maaf sama ibu. Saya minta maaaaf… saat nanti ketemu saya akan sungkem sama ibu, saya jahat telah tega sama ibu." Suasana hening sejenak. Tidak berapa lama kemudian dari balik telepon saya dengar ibu saya berkata: "Ya Tuhan pernyataanku aku cabut, yang ngambil uangku tidak kualat, aku maafkan dia. Ternyata yang ngambil adalah anak laki-lakiku. Jamil kamu nggak usah pikirin dan doakan saja isterimu agar cepat sembuh." Setelah memastikan bahwa ibu saya telah memaafkan saya, maka saya akhiri percakapan dengan memohon doa darinya.

Kurang lebih pukul 12.45 saya dipanggil dokter, setibanya di ruangan sambil mengulurkan tangan kepada saya sang dokter berkata "Selamat pak, penyakit isteri bapak sudah ditemukan, infeksi pankreas. Ibu telah kami obati dan panasnya telah turun, setelah ini kami akan operasi untuk mengeluarkan bayi dari perut ibu." Bulu kuduk saya merinding mendengarnya, sambil menjabat erat tangan sang dokter saya berkata. "Terima kasih dokter, semoga Tuhan membalas semua kebaikan dokter."

Saya meninggalkan ruangan dokter itu.... dengan berbisik pada diri sendiri "Ibu, I miss you so much."

Kisah Tentang 'Alergi Hidup'

Seorang pria mendatangi seorang Guru. Katanya : "Guru, saya sudah bosan hidup. Benar-benar jenuh. Rumah tangga saya berantakan. Usaha saya kacau. Apapun yang saya lakukan selalu gagal. Saya ingin mati."

Sang Guru tersenyum : "Oh, kamu sakit". "Tidak Guru, saya tidak sakit. Saya sehat. Hanya jenuh dengan kehidupan. Itu sebabnya saya ingin mati".

Seolah-olah tidak mendengar pembelaannya, sang Guru meneruskan: "Kamu sakit. Penyakitmu itu bernama "Alergi Hidup". Ya, kamu alergi terhadap kehidupan. Banyak sekali di antara kita yang alergi terhadap kehidupan. Kemudian, tanpa disadari kita melakukan hal-hal yang bertentangan dengan norma kehidupan. Hidup ini berjalan terus. Sungai kehidupan ini mengalir terus, tetapi kita menginginkan keadaan status-quo.

Kita berhenti di tempat, kita tidak ikut mengalir. Itu sebabnya kita jatuh sakit. Kita mengundang penyakit. Penolakan kita untuk ikut mengalir bersama kehidupan membuat kita sakit. Usaha pasti ada pasang-surutnya. Dalam berumah-tangga, pertengkaran kecil itu memang wajar. Persahabatan pun tidak selalu langgeng. Apa sih yang abadi dalam hidup ini ? Kita tidak menyadari sifat kehidupan. Kita ingin mempertahankan suatu keadaan. Kemudian kita gagal, kecewa dan menderita".

"Penyakitmu itu bisa disembuhkan, asal kamu benar-benar bertekad ingin sembuh dan bersedia mengikuti petunjukku", kata sang Guru. "Tidak Guru, tidak. Saya sudah betul-betul jenuh. Tidak, saya tidak ingin hidup lebih lama lagi", pria itu menolak tawaran sang Guru.

"Jadi kamu tidak ingin sembuh. Kamu betul-betul ingin mati ?", tanya Guru. "Ya, memang saya sudah bosan hidup", jawab pria itu lagi. "Baiklah. Kalau begitu besok sore kamu akan mati. Ambillah botol obat ini... Malam nanti, minumlah separuh isi botol ini. Sedangkan separuh sisanya kau minum besok jam enam sore. Maka esok jam delapan malam kau akan mati dengan tenang".

Kini, giliran pria itu menjadi bingung. Sebelumnya, semua Guru yang ia datangi selalu berupaya untuk memberikan semangat hidup. Namun, Guru yang satu ini aneh. Alih-alih memberi semangat hidup, malah menawarkan racun. Tetapi, karena ia memang sudah betul-betul jenuh, ia menerimanya dengan senang hati.

Setibanya di rumah, ia langsung menghabiskan setengah botol racun yang disebut "obat" oleh sang Guru tadi. Lalu, ia merasakan ketenangan yang tidak pernah ia rasakan sebelumnya. Begitu relaks, begitu santai! Tinggal satu malam dan satu hari ia akan mati. Ia akan terbebaskan dari segala macam masalah.

Malam itu, ia memutuskan untuk makan malam bersama keluarga di restoran Jepang. Sesuatu yang tidak pernah ia lakukan selama beberapa tahun terakhir. Ini adalah malam terakhirnya. Ia ingin meninggalkan kenangan manis. Sambil makan, ia bersenda gurau. Suasananya amat harmonis. Sebelum tidur, ia mencium istrinya dan berbisik, "Sayang, aku mencintaimu". Sekali lagi, karena malam itu adalah malam terakhir, ia ingin meninggalkan kenangan manis.

Esoknya, sehabis bangun tidur, ia membuka jendela kamar dan melihat ke luar. Tiupan angin pagi menyegarkan tubuhnya. Dan ia tergoda untuk melakukan jalan pagi. Setengah jam kemudian ia kembali ke rumah, ia menemukan istrinya masih tertidur. Tanpa membangunkannya, ia masuk dapur dan membuat dua cangkir kopi. Satu untuk dirinya, satu lagi untuk istrinya. Karena pagi itu adalah pagi terakhir, ia ingin meninggalkan kenangan manis! Sang istripun merasa aneh sekali dan berkata : "Sayang, apa yang terjadi hari ini? Selama ini, mungkin aku salah. Maafkan aku sayang".

Di kantor, ia menyapa setiap orang, bersalaman dengan setiap orang. Stafnya pun bingung, "Hari ini Bos kita kok aneh ya?" Dan sikap mereka pun langsung berubah. Mereka pun menjadi lembut. Karena siang itu adalah siang terakhir, ia ingin meninggalkan kenangan manis! Tiba-tiba, segala sesuatu di sekitarnya berubah. Ia menjadi ramah dan lebih toleran, bahkan menghargai terhadap pendapat-pendapat yang berbeda. Tiba-tiba hidup menjadi indah. Ia mulai menikmatinya.

Pulang ke rumah jam 5 sore, ia menemukan istri tercinta menungguinya di beranda depan. Kali ini justru sang istri yang memberikan ciuman kepadanya sambil berkata : "Sayang, sekali lagi aku minta maaf, kalau selama ini aku selalu merepotkan kamu". Anak-anak pun tidak ingin ketinggalan: "Ayah, maafkan kami semua. Selama ini, ayah selalu tertekan karena perilaku kami".

Tiba-tiba, sungai kehidupannya mengalir kembali. Tiba-tiba, hidupnya menjadi sangat indah. Ia mengurungkan niatnya untuk bunuh diri. Tetapi bagaimana dengan setengah botol yang sudah ia minum, sore sebelumnya?

Ia mendatangi sang Guru lagi. Melihat wajah pria itu, rupanya sang Guru langsung mengetahui apa yang telah terjadi dan berkata : "Buang saja botol itu. Isinya air biasa. Kau sudah sembuh. Apabila kau hidup dalam kekinian, apabila kau hidup dengan kesadaran bahwa maut dapat menjemputmu kapan saja, maka kau akan menikmati setiap detik kehidupan. Leburkan egomu, keangkuhanmu, kesombonganmu. Jadilah lembut, selembut air. Dan mengalirlah bersama sungai kehidupan. Kau tidak akan jenuh, tidak akan bosan. Kau akan merasa hidup. Itulah rahasia kehidupan. Itulah kunci kebahagiaan. Itulah jalan menuju ketenangan".

Pria itu mengucapkan terima kasih dan menyalami Sang Guru, lalu pulang ke rumah, untuk mengulangi pengalaman malam sebelumnya. Konon, ia masih mengalir terus. Ia tidak pernah lupa hidup dalam kekinian. Itulah sebabnya, ia selalu bahagia, selalu tenang, selalu HIDUP !

Kisah Pohon Apel

Suatu ketika, hiduplah pohon apel besar dan anak lelaki yang senang bermain-main di bawah pohon apel itu setiap hari. Ia senang memanjatnya hingga ke pucuk pohon, memakan buahnya, tidur-tiduran di bawah teduh dan rindang daun-daunnya. Anak lelaki itu sangat mencintai pohon apel itu. Demikian pula, pohon apel sangat mencintai anak kecil itu. Waktu terus berlalu. Anak lelaki itu kini telah tumbuh besar dan tidak lagi bermain-main dengan pohon apel itu setiap harinya.

Suatu hari ia mendatangi pohon apel. Wajahnya tampak sedih. "Ayo ke sini bermain-main lagi denganku," pinta pohon apel itu. "Aku bukan anak kecil yang bermain-main dengan pohon lagi," jawab anak lelaki itu. "Aku ingin sekali memiliki mainan, tapi aku tak punya uang untuk membelinya." Pohon apel itu menyahut, "Duh, maaf aku pun tak punya uang... tetapi kau boleh mengambil semua buah apelku dan menjualnya. Kau bisa mendapatkan uang untuk membeli mainan kegemaranmu. " Anak lelaki itu sangat senang. Ia lalu memetik semua buah apel yang ada di pohon dan pergi dengan penuh suka cita. Namun, setelah itu anak lelaki tak pernah datang lagi. Pohon apel itu kembali sedih.

Suatu hari anak lelaki itu datang lagi. Pohon apel sangat senang melihatnya datang. "Ayo bermain-main denganku lagi," kata pohon apel. "Aku tak punya waktu," jawab anak lelaki itu. "Aku harus bekerja untuk keluargaku. Kami membutuhkan rumah untuk tempat tinggal. Maukah kau menolongku?" "Duh, maaf aku pun tak memiliki rumah. Tapi kau boleh menebang semua dahan rantingku untuk membangun rumahmu," kata pohon apel. Kemudian anak lelaki itu menebang semua dahan dan ranting pohon apel itu dan pergi dengan gembira. Pohon apel itu juga merasa bahagia melihat anak lelaki itu senang, tapi anak lelaki itu tak pernah kembali lagi. Pohon apel itu merasa kesepian dan sedih.

Pada suatu musim panas, anak lelaki itu datang lagi. Pohon apel merasa sangat bersuka cita menyambutnya. "Ayo bermain-main lagi deganku," kata pohon apel. "Aku sedih," kata anak lelaki itu. "Aku sudah tua dan ingin hidup tenang. Aku ingin pergi berlibur dan berlayar. Maukah kau memberi aku sebuah kapal untuk pesiar?" "Duh, maaf aku tak punya kapal, tapi kau boleh memotong batang tubuhku dan menggunakannya untuk membuat kapal yang kau mau. Pergilah berlayar dan bersenang-senanglah ." Kemudian, anak lelaki itu memotong batang pohon apel itu dan membuat kapal yang diidamkannya. Ia lalu pergi berlayar dan tak pernah lagi datang menemui pohon apel itu.

Akhirnya, anak lelaki itu datang lagi setelah bertahun-tahun kemudian."Maaf anakku," kata pohon apel itu. "Aku sudah tak memiliki buah apel lagi untukmu." "Tak apa. Aku pun sudah tak memiliki gigi untuk mengigit buah apelmu," jawab anak lelaki itu. "Aku juga tak memiliki batang dan dahan yang bisa kau panjat," kata pohon apel. "Sekarang, aku sudah terlalu tua untuk itu," jawab anak lelaki itu. "Aku benar-benar tak memiliki apa-apa lagi yang bisa aku berikan padamu. Yang tersisa hanyalah akar-akarku yang sudah tua dan sekarat ini," kata pohon apel itu sambil menitikkan air mata.

"Aku tak memerlukan apa-apa lagi sekarang," kata anak lelaki. "Aku hanya membutuhkan tempat untuk beristirahat. Aku sangat lelah setelah sekian lama meninggalkanmu." "Oooh, bagus sekali. Tahukah kau, akar-akar pohon tua adalah tempat terbaik untuk berbaring dan beristirahat. Mari, marilah berbaring di pelukan akar-akarku dan beristirahatlah dengan tenang." Anak lelaki itu berbaring di pelukan akar-akar pohon. Pohon apel itu sangat gembira dan tersenyum sambil meneteskan air matanya.

Ini adalah cerita tentang kita semua.
Pohon apel itu adalah orang tua kita.
Ketika kita muda, kita senang bermain-main dengan ayah dan ibu kita.
Ketika kita tumbuh besar, kita meninggalkan mereka, dan hanya datang ketika kita memerlukan sesuatu atau dalam kesulitan.

Tak peduli apa pun, orang tua kita akan selalu ada di sana untuk memberikan apa yang bisa mereka berikan untuk membuat kita bahagia. Anda mungkin berpikir bahwa anak lelaki itu telah bertindak sangat kasar pada pohon itu, tetapi begitulah cara kita memperlakukan orang tua kita.

Sampaikan pada orang tua kita sekarang, betapa kita mencintainya; dan berterima kasih atas seluruh hidup yang telah dan akan diberikannya pada kita.

Ibu @dal@h AnugerAh…………….

MumPung iBu maSih aDa, coba saat bEliaU tiduR saAt maTanya TerPejam Kmu
taTap wajaHnya iTu 5 meNit saja, kaU akaN tau baGaiMana RaSanya naNti
biLa wajah iTu sudAh tAk aDa diSitu....
lakuKan aPapuN yg bsA kMu lakuKan uTknya...
LAKUKAN SEKARANG teMan2Qu saYang, buKan bEsok aTau 5 menit lg kaReNa
mUngkiN seKediP maTamU diA akaN perGi tak Kembali..
Klo daH teRlanJur ga Ada yaaaahhhh jGn Lupa Doa ma Tuhan, sgaLa macaM
doa deH. MisS u Mum..
LuV U aLL

Ini adalah mengenai Nilai kasih Ibu dari Seorang anak yang mendapatkan
ibunya sedang sibuk menyediakan makan malam di dapur.Kemudian dia
menghulurkan sekeping kertas yang bertulis sesuatu, si ibu segera
membersihkan tangan dan lalu menerima kertas yang dihulurkan oleh si
anak dan membacanya.

OngKos upah membantu ibu:
1) Membantu Pergi Ke Warung: Rp20.000
2) Menjaga adik Rp20.000
3) Membuang sampah Rp5.000
4) Membereskan Tempat Tidur Rp10.000
5) menyiram bunga Rp15.000
6) Menyapu Halaman Rp15.000
Jumlah : Rp. 85.000

Selesai membaca, si ibu tersenyum memandang si anak yang raut mukanya
berbinar-binar. Si ibu mengambil pena dan menulis sesuatu dibelakang
kertas yang sama.
1) OngKos mengandungmu selama 9bulan- GRATIS
2) OngKos berjaga malam karena menjagamu -GRATIS
3) OngKos air mata yang menetes karenamu -GRATIS
4) OngKos Khawatir krn memikirkan keadaanmu -GRATIS
5) OngKos menyediakan makan minum, pakaian dan keperluanmu -GRATIS
Jumlah Keseluruhan Nilai Kasihku - GRATIS
Air mata si anak berlinang setelah membaca. Si anak menatap wajah ibu,
memeluknya dan berkata, "Saya Sayang Ibu".Kemudian si anak mengambil
pena dan menulis sesuatu didepan surat yang ditulisnya:
Telah Dibayar" .

Jika kamu menyayangi ibumu,"FORWARD" lah Email ini kepada
sahabat-sahabat anda.
1 orang :Kamu tidak sayang ibumu
2-4 orang :Kamu sayang ibumu
5-9 orang :Bagus! Ternyata Kamu Sayang juga Kepada Ibumu
10/lebih : Waahhhh....Kamu akan disayangi Ibumu dan juga semua orang...

U SAYANG IBUMU????
mother is the best super hero in the world.

Orang tua memiliki andil terhadap ketidakmajuan anak ?

Orang tua merupakan panutan dan contoh paling dekat anak. Dari matanya yang berbinar mereka mengamati lingkungan sekitarnya. Pernahkah anda menemukan anak yang tidak merasa tertarik dengan lingkungan sekitarnya? ada, tapi itu tidak normal, karena dari sanalah anak mengenal lingkungan sekitarnya. Apakah kita sebagai orang tua turut andil terhadap ketidak majuan anak? Turut berperan besar. Mau bukti? coba berapa kali kita melarang, mengkritik, dan menyalahkan anak? bandingkan dengan kata-kata yang mendukung, kata yang menenangkan, dan kata-kata yang memuji dan memberikan semangat. Dari survey yang diadakan, anak menerima 40 kali kritik untuk satu pujian. Bagaimana anak dapat menjadi percaya diri, jika setiap langkahnya disertai dengan kritik yang cenderung menjatuhkan daripada memberikan semangat dan inspirasi untuk terus maju. Ironisnya kadangkala orangtua tidak menyadari hal ini. Mereka menganggap hal yang biasa. Tapi tahukan anda? kemampuan emotioanal anak terbentuk 60% pada usia golden ages. Usia sekitar 0-6 tahun. Pada usia itu, anak menyerap apapun yang diberikan dan ditangkap oleh panca inderanya. Otak anak ibarat spons yang dapat menyerap informasi apapun yang terjadi di sekitarnya.

Pernahkan anak dalam fase bertanya, kita tanggapi dengan sambil lalu dan mengganggap pertanyaan tidak cukup bermutu dan kekanakan dan tidak masuk akal. Reaksi sebagian besar orang tua adalah mengabaikan dan mengganggap sepele. Tapi tahukan anda, anak anda sedang belajar. Maka jangan heran ketika usia selanjutnya mereka jadi malas bertanya, malas belajar dan tidak kritis lagi. selamat, anda telah dengan sukses menurunkan semangat dan kesempatan anak anda untuk berkembang lebih optimal. Orang tua sering kali tidak menyadarinya. Hal kecil, namun merupakan awal kemalasan anak untuk bereksplorasi.

Anda punya anak balita, atau tetangga anda, saudara atau siapa saja. Perhatikanlah. . mereka sangat tertarik dengan lingkungan sekitar, mereka bereskplorasi, barang mereka otak-atik, beberapa di banting, ada yang memanjat, ada yang membuat berantakan sekeliling mereka. kegiatan ini sering kali membuat para orang tua senewen. Sehingga cenderung memarahi, mencubit, dan kadangkala memukul. Sekali lagi selamat, anda telah mengurangi semangatnya beresplorasi, dan menghambat perkembangan otaknya!!!

Para orang tua, kadang kita bisa memberikan 1001 alasan untuk pembenaran semua apa yang kita lakukan, namun jauh di dasar hati kita kadang menyesal, dan sering kali penyesalan datang belakangan. Kita telah merasa memberi semua dibutuhkan oleh anak untuk berkembang maksimal, kita bersusah payah mencarikan sekolah terbaik, pendidikan terbaik dan materi terbaik, mencukupi kebutuhannya, tapi seringkali anak tidak berkembang seperti yang kita inginkan. Tahukah anda sebenarnya yang menjadi masalah adalah diri kita sendiri. Kita mencoba membuat fotocopy diri kita kepada anak. Atau kita mencoba membuat fotocopy orang sekitar yang kita anggap sukses. Tapi kadang kita tidak bersedia menanyakan keinginan anak. Kita berikan jalan yang menurut kita terbaik, sementara kita cenderung mengabaikan minat, bakat dan potensi anak. Hasilnya anak menjadi ogah belajar, apatis terhadap pendidikan, dan kehilangan semangat dan antusiasme. Kadang kita mengganggap rendah suatu profesi karena kurang bergengsi, kurang menghasilkan kekayaan, dan tidak menjamin masa depan.

Tahukah anda profesi apa yang bakal menjamin masa depan anak anda? Sebut satu, mungkin ada yang bilang jadi dokter, tahukah anda berapa dokter yang karirnya hancur karena mal praktek atau kecerobohan yang tidak disengaja, mungkin ada yang bilang arsitek, pengacara, ahli komputer, insinyur dan sebagainya, lalu mengapa yang sudah meraih gelar tersebut banyak juga yang menganggur. Jelas pendidikan tinggi juga tidak dapat menjamin masa depan. Lalu apa yang dapat menjamin masa depan anak-anak kita. Jelas kemampuan-kemampuan yang kadang kita sepelekan, kemampuan untuk berempati, menjaga integritas, mampu bekerjasama dengan orang lain, tidak egois dan seperangkat kemampuan yang kita sebut sebagai life skill. Namun berapa orang tua yang fokus pada kemampuan-kemampuan ini. Akan percuma kalau anak kita ahli kedokteran, tapi selalu melanggar kode etik, ahli sipil, tapi selalu memarkup yang tidak masuk akal proyek yang ada, ahli ekonomi, tapi tidak peduli dengan si papa yang kelaparan. Lalu untuk apa semua pendidikan tinggi ini, jika menjadikan putra-putri kita seorang yang egois, tidak peduli lingkugan sekitar, bergaul sex bebas, kesepian, dan merasa dunia ini seperti hutan belantara, dimana kasih sudah menghilang. Kita harus lebih perhatian akan hal ini daripada angka akademis yang kebanyakan tidak bias menggambarkan masa depan anak. Kalau yang pernah membaca buku millionaire mind, Stanley, justru hasil statistik menyatakan bahwa indeks prestasi akademis yang tinggi berbanding terbalik dengan kesuksesan materi.

Orang yang berprestasi tinggi di sekolah cenderung mengumpulkan kekayaan lebih sedikit dari pada orang yang berprestasi biasa-biasa saja. Salah satu alasannya, orang yang berprestasi biasa-biasa saja, dia telah membentuk prisai mental sedari dini. Seringkali nilai akademis mereka tidak menguntungkan sehingga dicap bodoh oleh gurunya di sekolah. Tapi mereka memiliki orang tua yang hangat, pengertian dan memberikan semangat. Mereka selalu berkata " Nak, tidak usah dengerkan apa kata mereka, kalau mereka memang sangat jago untuk meramal masa depan, tentu mereka semua (para guru dan orang-orang yang mengganggap prestasi jelek dan meramalkan masa depan suram) akan menjadi konglomerat dan tidak usah menjalani karir seperti sekarang." jadi mereka sendiri tidak mampu meningkatkan taraf hidupnya sendiri namun bermain tuhan dengan meramalkan nasib orang lain. jadi buat apa semua prestasi itu kalau tidak membawa kebahagiaan yang nyata bagi anak kita, dan manfaat positif terhadapa lingkungan sekitar.

Saya menyatakan ini bukan berarti tidak menghargai prestasi. Namun yang saya ingin tegaskan bahwa, jangan mengorbankan kesenangan, kegairahan dan keasyikan belajar hanya untuk mencapai keinginan orang tua atau hanya mendapatkan nilai dari guru. Hidup kita terlalu pendek untuk mengejar tujuan yang sempit. Jadi kita sebagai orang tua hendaklah mulai merenung apakah yang kita lakukan membuat potensi anak kita dapat berkembang pesat atau menghambatnya dengan memaksa keinginan kita kepada anak. Mungkin ada yang beralasan, mereka masih hijau, sehingga kita lebih tahu daripada mereka. Apakah pada saat kita berkata seperti itu kita berkata jujur? apakah tidak menyelip rasa ego dan harga diri kita akan naik manakala anak kita meraih prestasi dan karir tertentu, ingat jangan mengorbankan masa depan anak, hanya untuk memuaskan rasa ego kita, karena apapun yang kita lakukan sekarang mungkin akan kelihatan setelah beberapa waktu berlalu, dan pada saatnya, waktu tidak bisa ditarik ulang untuk memperbaiki apa yang telah kita lakukan. Lakukan terbaik, bukan berarti menyerahkan sepenuhnya kewajiban belajar pada sekolah selanjutnya berlepas tangan terhadap perkembangan selanjutnya, melakukan terbaik dengan memberi materi, tapi lupa, mereka juga memiliki kebutuhan emosional yang butuh pemenuhan.

Banyak orang tua yang berprinsip kualitas pertemuan lebih penting daripada kuantitas pertemuan. Tapi seringkali ini hanya alasan kita untuk melepaskan tanggung jawab dalam mendidik anak. Menganggap kehadiran anak dapat menghambat karir atau kesempatan kita untuk maju atau menghasilkan uang dan juga kekhawatiran kita karena sebenarnya kita sanggup memberikan materi, tapi tumpul dalam pemenuhan emosi anak, atau sebenarnya kita hanya orang dewasa yang kesepian yang telah terperangkap dalam permainan perlombaan tikus.Berlari kesana kemari untuk mencari kebahagiaan, namun lupa, bahwa kebahagian yang dicari bukan di luar sana, namun didalam rumah kita sendiri. Para orang tua, kita sedang mengalami generasi yang hilang, generasi yang ditemani oleh mainan-mainan mahal, namun kosong jiwanya.

Generasi yang dihipnotis oleh cerita sinetron yang seringkali tidak sesuai dengan kenyataan, generasi yang mendapat ancaman dari kiri kanan dan sekitarnya. Generasi yang bingung dan haus akan kasih sayang, sehingga rela mengorbankan kesuciannya atas nama cinta. Generasi yang menghancurkan dirinya sendiri. Kita perlu waspada. Dari dini kita harus memasukkan nilai-nilai dasar yang bisa menjadi perisai mereka dalam mengarungi hidup selanjutnya. Nilai seperti kejujuran, integritas, kerja keras, disiplin, pantang meyerah, antusias, gairah dalam mencapai keinginan, berempati, berkomunikasi yang efektif, kemampuan berfikir creatif, berfikir di luar kotak, keteguhan hati, komitmen, dan sebagainya. Berapa dari kita yang peduli akan hal ini, apakah kita lebih senang anak kita mendapat ranking dengan cara mencontek dan cara tidak fair lainnya. Atau kita lebih senang memiliki putra/putri yang berprestasi biasa saja namun menikmati hidupnya. Sekarang saatnya kita benar-benar secara jujur memikirkan masa depan anak kita dengan tidak hanya memberi materi semata, namun juga kebutuhan emosi dan psikologinya menjadi santapan yang lezat yang selalu dihidangkan kepada mereka.

Ingat jika kita memberikan hati kita, maka kita dapat menyentuh ke lubuk hati mereka yang paling dalam. Dan saya yakin, manakala mereka terpenuhi secara materi, emosioanal , spiritual, maka lengkaplah tugas kita sebagai orang tua. manakalah belajar merupakan kebutuah dan kesenangan dalam hidup, adakah orang yang gagal diantara kumpulan orang-orang seperti itu. Kumpulan orang-orang yang selalu menganggap tidak ada kegagalan, yang ada adalah maju atau belajar, dan belajar itu sungguh menyenangkan. Apakah anak anda sudah menganggap belajar itu kegiatan yang menyenangkan. Cobalah bertanya pada anak-anak anda!!

selamat merancang masa depan anak anda Admin Site komunitas homeschooling Indonesia

Nb: Itulah yang menjadi kewajiban kita!!

salam


a href="http://AsiaIncome.Com/?ref=22768" target="_top"

Tip's Untuk Meningkatkan Ibadah

   


Assalamualaikum Salam in Arabic, also Jawi

Tip's Untuk Meningkatkan Ibadah

CARA MENGHADAPKAN DIRI PADA ALLAH SWT SAAT SHOLAT

Sebelum niat hendak Sholat, sebaiknya lakukan sebagai berikut :

  1. Bacalah terlebih dahulu Ayat Perlindungan seperti : A'uudzubIlahi minasy syaithoonir rojiim, atau ayat Qursy.
  2. Hadapkan Wajah Anda kepada Allah SWT, sebaiknya dengan membayangkan gambaran Ka'bah terpampang dihadapan Anda. Ini akan meningkatkan ke Khusuk-an Anda saat Sholat.
  3. Anda harus tetap sadar bahwa sedang ada didunia, waspada terhadap godaan setan, jin dan mahluk jahat lainnya, akan tetapi tetap konsentrasi ke Ka'bah jangan sampai goyang.
  4. Lafaz-kan Istighfar beberapa kali untuk lebih mantap.
  5. Kumandangkan Puja-puji kepada-NYA seperti : Subhanallah Walhamdulillah Wa laa Ilaaha Illallah Wallahu Akbar.

CARA BERZIKIR YANG BAIK

Bilamana Anda mengikuti Terapi Nur Syifa', Anda wajib zikir :

  1. Istighfar
  2. Laa ilaaha illallah
  3. Al-Fatihah

Berzikirlah dengan penuh keikhlasan, santai jangan tegang, bilamana keikhlasan berkurang berhentilah berzikir, lanjutkan lagi bila keikhlasanya telah timbul kembali, atau ganti materi berzikirnya.

Zikir yang dipaksakan akan mengurangi manfaatnya ( tidak diterima ), malah berbahaya bagi kesehatan, karena merusak tubuh halus, yang bila sering dilakukan akan tembus ke tubuh fisik, yang akhirnya tubuh menjadi sakit.

     Zikir yang dilakukan dengan penuh keikhlasan akan diterima oleh Allah SWT dan bahkan bisa menyembuhkan berbagai penyakit, bila dilakukan setelah sholat tahajud di malam hari.  

Jangan bermeditasi atau mengosongkan fikiran saat berzikir, karena tubuh ibarat rumah, bila ditinggal pergi, maka mahluk jahat akan masuk ketubuh kita mengisi rumah yang kosong.

Sebaiknya fikiran tetap sadar dan diletakkan pada kedua telinga, agar masih tetap bisa mendengar, suara musik misalnya, akan tetapi perasaan, jiwa dihadapkan kepada Allah SWT dengan membayangkan Ka'bah dihadapan kita.

Janganlah meninggalkan aktifitas rutin karena berzikir, ingat doa Sapu jagat, keinginan kita adalah bahagia didunia dan akhirat, jangan sampai karena menginginkan dapat akhirat dunia keteter, terlupakan.

Di Nursyifa, selalu membimbing para peserta dan pasien, untuk mengejar dunia akan tetapi selalu ingat akhirat, agar seimbang. Ibarat, jangan sampai karena selalu merapikan, membangun rumah yang baru, yang kelak kita akan pindah kesana, rumah yang sekarang ditempati dibiarkan saja rusak dan kotor, padahal kita masih tinggal dirumah yang lama, oleh karena itu, seharusnya rumah yang lama juga diperhatikan dengan intensif. Maksudnya dunia juga perlu, seperti : mengejar rejeki dan mencari kebahagiaan di dunia.......

 

Tuntunan Ibadah Kepada Allah SWT

ZIKIRAN MUSTAJABAH UNTUK ANDA AMALKAN

Puja-puji kepada Allah SWT

Do'a Mohon Kesembuhan

Do'a Mohon Rejeki yang Halal dan Berlimpah

Do'a Agar Dilepaskan dari Segala Kesulitan

Agar Zikiran yang Anda Baca diterima dan dikabulkan oleh Allah SWT,

 

Tuntunan Ibadah Kepada Allah SWT

SURAT AL IKHLAS :

Katakanlah Dia Adalah Tuhan Allah Yang Maha Esa, Tuhan Allah tempat Meminta, Dia tidak beranak dan tidak dilahirkan sebagai anak, Dan Tiada sesuatupun yang ada persamaannya dengan Dia.

(Al-Qur'an surat ke: 112)

FIRMAN ALLAH :

Wahai Manusia ketahuilah, apabila kamu minta Aku memberimu, Jika kamu berdo'a kepadaKu Aku kabulkan, dan apabila kamu sakit Aku sembuhkan, dan jika kamu berserah diri Aku memberimu rezeki, dan jika kamu mendatangi-Ku Aku menerimamu, dan bila kamu bertaubat Aku ampuni (dosa-dosa)mu, Aku Maha Penerima Taubat dan Maha Pengasih.

(Hr. Attirmidzi dan Al Hakim).

Berbaik sangka terhadap Allah termasuk ibadah yang baik.

(Hr. Abu Dawud)

BERITAHU TENTANG ISLAM :

Islam ialah bersyahadat, bahwa tiada Tuhan kecuali Allah dan Muhammad Rasulullah, mendirikan sholat, menunaikan zakat-bersedekah, puasa Ramadhan, mengerjakan Haji apabila mampu. Beriman kepada Allah, dan berlaku jujur.

BERITAHU TENTANG IMAN :

Beriman kepada AllAh, malaikat-malaikatnya, kitab2-nya, Rasul2-nya, hari akhir dan beriman kepada Qodar baik dan buruknya.

Iman terbagi dua, separo dalam sabar dan separo dalam syukur.

Iman paling afdol apabila kamu mengetahui bahwa Allah selalu menyertaimu dimanapun kamu berada.

BERITAHU TENTANG IHSAN :

Beribadah kepada Allah seolah-olah kamu melihatnya, walaupun kamu tidak melihatnya, karena sesungguhnya Allah melihat kamu. (Hr. Muslim dan Al Baihaqi)

PUJA-PUJI KEPADA ALLAH SWT. :

SubhanAllah, walhamdulillah, walaa illaa hailAllah, wAllahu-Akbar

DO'A MOHON KESEMBUHAN

Adz-hibil ba'tsa robban naas, isyfinii antasy-syaafii, laa syifaa-a illaa syifaa-uk, syifaa-an laa yu-ghoodiru saqomaw walaa alamaa.

Lenyapkanlah penderitaanku wahai Tuhan sekalian Manusia. Sembuhkanlah aku. Engkaulah pemberi kesembuhan. Tiada kesembuhan kecuali kesembuhan daripada-Mu, kesembuhan yang tidak akan menimbulkan bekas.

DO'A MOHON REJEKI YG DATANGNYA TAK DISANGKA-SANGKA :

Wa may yat-taqil laaha yaj'al lahuu makhroja. Wa yarzuqhu min haitsu laa yahtasib, wa may yatawak-kal 'alal laahi fa huwa hasbuh, in-nal laaha baalighu amrih, qod ja'alal laahu likul-li syai-in qodroo.

Barang siapa yang bertaqwa kepada Allah, tentu diadakan-Nya jalan keluar baginya, dan memberinya rezeki dari "pintu" yang tak diduga-duga olehnya. Barang siapa yang bertawakal kepada Allah, maka Tuhan Allah akan mencukupkan kebutuhannya. Bahkan sesungguhnya Allah pelaksana semua peraturan-Nya. Dan Allah juga telah menjadikan segala-galanya serba beraturan. (Ath Tholaq ayat 2-3)

DO'A MOHON AGAR DILEPASKAN DARI BERBAGAI KESULITAN

Robbii adkhil-nii mudkhola shid-kin, wa akhrij-nii mukhroja sid-kin, waj 'al-lii mil ladunka sulthoonan nashiroo.

Ya Tuhanku, masukkanlah aku lewat gerbang kebenaran dan keluarkanlah aku lewat gerbang kebenaran pula (dengan sempurna). Dan berilah aku kekuasaan / kekuatan yang dapat menolongku mengatasi semua persoalanku. (Al-Isro : 80)

Amalkan dengan penuh keikhlasan, khusuk, penuh keyakinan bahwa do'a kita akan dikabulkan-Nya.

Zikiran Wajib :

Al-Fatihah minimal 100x, Astaghfirullah minimal 100x, Lailahailallah minimal 100x

Ber Zikir Yang Baik Cara Nur Syifa'

Duduklah dengan Santai, Bersila atau Bersimpuh, hadapkan Wajah kepada Allah SWT dengan membayangkan Ka'bah dihadapan Anda.

Dada diangkat naik keatas dan digunakan untuk bernafas seperti biasa, Perut dibawah Pusar disedot masuk kedalam, di Kempeskan, sekempes mungkin, sekuat-kuatnya, hingga bergetar......., selama berzikir, pertahankan agar perut selalu bergetar.........

Bayangkan dari Ka'bah menyorot Sinar Putih dan menyirami seluruh tubuh Anda yang membersihkan Jiwa, Raga, Hati dan Fikiran...........

Bayangkan Hawa Kegelapan keluar dari Diri Anda, begitu juga Sifat-sifat Jahat, Unsur Hewani, Mahluk-mahluk jahat yang bersarang didalam Diri Anda, hingga kemudian setelah Diri Anda Bersih, tercapai Kontak Bathin dengan Allah SWT, sehingga terasa bahwa do'a Anda didengar oleh-NYA ( Allah SWT ), Karena Diri Anda telah bersih...........

Sesuatu yang Suci hanya mau datang ketempat yang bersih dan suci juga !

Untuk mengetahui bahwa Do'a Anda didengar oleh Allah SWT, maka mohonlah dalam hati sebagai berikut :

" Yaa Allah, Engkau Maha Kuasa, bilamana do'a-ku Engkau dengar dan Engkau kabulkan maka gerakkanlah jari telunjuk tangan kananku ini........"

Bila ternyata Jari Telunjuk Anda bergerak-gerak, maka ini suatu tanda dari-NYA bahwa do'a Anda telah dikabulkan.........

Bila ternyata, Jari Anda tidak bergerak-gerak, berarti mungkin do'a Anda didengar-NYA, akan tetapi belum dikabulkan-NYA, karena belum mencapai tingkat Kontak Bathin dengan Allah SWT.

Akan tetapi Anda jangan berkecil hati, silahkan Anda datang ke Tempat Praktek Terapi Nursyifa untuk mendapatkan Bimbingan dan Pembersihan yang lebih Intensif agar do'a Anda bisa didengar oleh Allah SWT.........

Insya Allah semua bisa mencapai Kontak Bathin dengan Allah SWT.......

( Bila orang itu memang dengan sungguh-sungguh meng-inginkan-nya. )

 

AL -QUR'AN

- ( Al Quran ) ini adalah penerangan bagi seluruh manusia, dan petunjuk serta pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa. ( 3:138 )

- Dan tetaplah memberi peringatan, karena sesungguhnya peringatan itu bermanfaat bagi orang-orang yang beriman. ( 51:55 )

AL -HADITS QUDSI

- Aku tergantung prasangka hamba-Ku terhadap-Ku. Jika prasangkanya jelek maka untuk dirinya sendiri dan jika prasangkanya baik maka untuk dirinya pula. ( HR. Muslim dan Ahmad )

-         Bersedekahlah kamu, Aku akan memberikan rizki kepadamu. ( HR. Ahmad )
 
Amin3x yaRobbalalamin........



Wassalam


Dialog Nabi Muhammad SAW dengan Iblis

Dengan Asma Allah, Yang Maha Rahman, Yang Maha Rahiim.

Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Shalawat dan salam bagi Nabi Muhammad SAW, serta salam bagi keluarganya yang suci juga bagi semua sahabat Rasulullah yang mulia. Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpamaan kalimat yang baik seperti pohon yang baik, akarnya tertancap kuat dan cabangnya (menjulang tinggi) ke langit, (QS. 14:24)

Topik Renungan : NGERI !!, KHAWATIR !! TAKUT !! WASPADA !! ISTIGHFAR, TAUBAT, DZIKIR, TAFAKKUR … Kisah Dialog Rasulullah SAW dengan Iblis Diriwayatkan oleh Muadz bin Jabal r.a. dari Ibn Abbas r.a., ia berkata : " Kami bersama Rasululah SAW berada di rumah seorang sahabat dari golongan Anshar dalam sebuah jamaah. Tiba-tiba, ada yang memanggil dari luar : " Wahai para penghuni rumah, apakah kalian mengizinkanku masuk, karena kalian membutuhkanku ".

Rasulullah SAW bertanya kepada para sahabat :" Apakah kalian tahu siapa yang menyeru itu ?". Para sahabat menjawab , " Tentu Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui ". Rasulullah berkata : " Dia adalah Iblis yang terkutuk - semoga Allah senantiasa melaknatnya". Umar bin Khattab r.a. berkata :" Ya, Rasulullah, apakah engkau mengijinkanku untuk membunuhnya?". Nabi SAW berkata pelan :" Bersabarlah wahai Umar, apakah engkau tidak tahu bahwa dia termasuk mereka yang tertunda kematiannya sampai waktu yang ditentukan [hari kiyamat]?. Sekarang silakan bukakan pintu untuknya, karena ia sedang diperintahkan Allah SWT. Fahamilah apa yang dia ucapkan dan dengarkan apa yang akan dia sampaikan kepada kalian !". Ibnu Abbas berkata : " Maka dibukalah pintu, kemudian Iblis masuk ke tengah-tengah kami. Ternyata dia adalah seorang yang sudah tua bangka dan buta sebelah mata. Dagunya berjanggut sebanyak tujuh helai rambut yang panjangnya seperti rambut kuda, kedua kelopak matanya [masyquqatani] memanjang [terbelah ke-atas, tidak kesamping], kepalanya seperti kepala gajah yang sangat besar, gigi taringnya memanjang keluar seperti taring babi, kedua bibirnya seperti bibir macan / kerbau [tsur]. Dia berkata, " Assalamu 'alaika ya Muhammad, assalamu 'alaikum ya jamaa'atal-muslimin [salam untuk kalian semua wahai golongan muslimin]". Nabi SAW menjawab :"Assamu lillah ya la'iin [Keselamatan hanya milik Allah SWT, wahai makhluq yang terlaknat. Aku telah mengetahui, engkau punya keperluan kepada kami. Apa keperluanmu wahai Iblis". Iblis berkata :" Wahai Muhammad, aku datang bukan karena keinginanku sendiri, tetapi aku datang karena terpaksa [diperintah]."
Nabi SAW berkata :" Apa yang membuatmu terpaksa harus datang kesini, wahai terlaknat?".
Iblis berkata," Aku didatangi oleh seorang malaikat utusan Tuhan Yang Maha Agung, ia berkata kepada-ku Sesungguhnya Allah SWT menyuruhmu untuk datang kepada Muhammad SAW dalam keadaan hina dan bersahaja.Engkau harus memberitahu kepadanya bagaimana tipu muslihat, godaanmu dan rekayasamu terhadap Bani Adam, bagaimana engkau membujuk dan merayu mereka. Engka harus menjawab dengan jujur apa saja yang ditanyakan kepa-damu'. Allah SWT bersabda," Demi kemuliaan dan keagungan-Ku, jika engkau berbohong sekali saja dan tidak berkata benar, niscaya Aku jadikan kamu debu yang dihempas oleh angin dan Aku puaskan musuhmu karena bencana yang menimpamu". Wahai Muhammad, sekarang aku datang kepadamu sebagaimana aku diperintah.

Tanyakanlah kepadaku apa yang kau inginkan. Jika aku tidak memuaskanmu tentang apa yang kamu tanyakan kepadaku, niscaya musuhku akan puas atas musibah yang terjadi padaku. Tiada beban yang lebih berat bagiku daripada leganya musuh-musuhku yang menimpa diriku".
Rasulullah kemudian mulai bertanya :" Jika kamu jujur, beritahukanlah kepada-ku, siapakah orang yang paling kamu benci ?". Iblis menjawab :" Engkau, wahai Muhammad, engkau adalah makhluq Allah yang paling aku benci, dan Kemudian orang-orang yang mengikuti agamamu" Rasulullah SAW :" Siapa lagi yang kamu benci?". Iblis :" Anak muda yang taqwa, yang menyerahkan jiwanya kepada Allah SWT".
Rasulullah :" Lalu siapa lagi ?".
Iblis :" Orang Alim dan Wara [menjaga diri dari syubhat] yang saya tahu, lagi penyabar".
Rasulullah :" Lalu, siapa lagi ?".
Iblis :" Orang yang terus menerus menjaga diri dalam keadaan suci dari kotoran".
Rasulullah :" Lalu, siapa lagi ?".
Iblis :" Orang miskin [fakir] yang sabar, yang tidak menceritakan kefakirannya kepada orang lain dan tidak mengadukan keluh-kesahnya ".
Rasulullah :" Bagaimana kamu tahu bahwa ia itu penyabar ?".
Iblis :" Wahai Muhammad, jika ia mengadukan keluh kesahnya kepada makhluq sesamanya selama tiga hari, Tuhan tidak memasukkan dirinya ke dalam golongan orang-orang yang sabar ".
Rasulullah :" Lalu, siapa lagi ?".
Iblis :" Orang kaya yang bersyukur ".
Rasulullah bertanya :" Bagaimana kamu tahu bahwa ia bersyukur ?".
Iblis :" Jika aku melihatnya meng-ambil dari dan meletakkannya pada tempat yang halal".
Rassulullah :"Bagaimana keadaanmu jika umatku mengerjakan shalat ?".
Iblis :"Aku merasa panas dan gemetar".
Rasulullah :"Kenapa, wahai terlaknat?".
Iblis :" Sesungguhnya, jika seorang hamba bersujud kepada Allah sekali sujud saja, maka Allah mengangkat derajatnya satu tingkat".
Rassulullah :"Jika mereka shaum ?".
Iblis : " Saya terbelenggu sampai mereka berbuka puasa".
Rasulullah :" Jika mereka menunaikan haji ?".
Iblis :" Saya menjadi gila".
Rasulullah :"Jika mereka membaca Al Qur'an ?'.
Iblis :' Aku meleleh seperti timah meleleh di atas api".
Rasulullah :" Jika mereka berzakat ?".
Iblis :" Seakan-akan orang yang berzakat itu mengambil gergaji / kapak dan memotongku menjadi dua".
Rasulullah :" Mengapa begitu, wahai Abu Murrah ?".
Iblis :" Sesungguhnya ada empat manfaat dalam zakat itu.
Pertama, Tuhan menurunkan berkah atas hartanya.
Kedua, menjadikan orang yang bezakat disenangi makhluq-Nya yang lain.
Ketiga, menjadikan zakatnya sebagai penghalang antara dirinya dengan api neraka.
Keempat, dengan zakat, Tuhan mencegah bencana dan malapetaka agar tidak menimpanya".

Rasulullah :"Apa pendapatmu tentang Abu Bakar?".
Iblis :" Wahai Muhammad, pada zaman jahiliyah, dia tidak taat kepadaku, bagaimana mungkin dia akan mentaatiku pada masa Islam".
Rasulullah :" Apa pendapatmu tentang Umar ?".
Iblis :" Demi Tuhan, tiada aku ketemu dengannya kecuali aku lari darinya".
Rasulullah :"Apa pendapatmu tentang Utsman ?".
Iblis :" Aku malu dengan orang yang para malaikat saja malu kepadanya".
Rasulullah :"Apa pendapatmu tentang Ali bin Abi Thalib ?".
Iblis :" Andai saja aku dapat selamat darinya dan tidak pernah bertemu dengannya [menukar darinya kepala dengan kepala], dan kemudian ia meninggalkanku dan aku meninggalkannya, tetapi dia sama sekali tidak
pernah melakukan hal itu".
Rasulullah :" Segala puji hanya bagi Allah yang telah membahagiakan umatku dan menyengsarakanmu sampai hari kiamat".
Iblis yang terlaknat berkata kepada Muhammad :" Hay-hata hay-hata [tidak mungkin- tidak mungkin]. Mana bisa umatmu bahagia sementara aku hidup dan tidak mati sampai hari kiamat. Bagaimana kamu senang dengan umatmu sementara aku masuk ke dalam diri mereka melalui aliran darah, daging, sedangkan mereka tidak melihatku. Demi Tuhan yang menciptakanku dan membuatku menunggu sampai hari mereka dibangkitkan. Akan aku sesatkan mereka semua, baik yang bodoh maupun yang pandai, yang buta-huruf dan
yang melek-huruf. Yang kafir dan yang suka beribadah, kecuali hamba yang mukhlis [ikhlas]".

Rasulullah :"Siapa yang mukhlis itu menurutmu ?".
Iblis dengan panjang-lebar menjawab :" Apakah engkau tidak tahu, wahai Muhammad. Barangsiapa cinta dirham dan dinar, dia tidak termasuk orang ikhlas untuk Allah. Jika aku melihat orang tidak suka dirham dan dinar, tidak suka puji dan pujaan, aku tahu bahwa dia itu ikhlas karena Allah, maka aku tinggalkan ia. Sesungguhnya hamba yang mencintai harta, pujian dan hatinya tergantung pada nafsu [syahwat] dunia, dia lebih rakus dari orang yang saya jelaskan kepadamu. Tak tahukah engkau, bahwa cinta harta termasuk salah satu dosa besar. Wahai Muhammad, tak tahukan engkau bahwa cinta kedudukan [riyasah] termasuk dosa besar. Dan bahwa sombong, juga termasuk dosa besar. Wahai Muhammad, tidak tahukan engkau, bahwa aku
punya tujuh puluh ribu anak. Setiap anak dari mereka, punya tujuh puluh ribu syaithan. Diantara mereka telah aku tugaskan untuk menggoda golongan ulama, dan sebagian lagi menggoda anak muda, sebagian lagi
menggoda orang-orang tua, dan sebagian lagi menggoda orang-orang lem! ah. Adapun anak-anak muda, tidak ada perbedaan di antara kami dan mereka, sementara anak-anak kecilnya, mereka bermain apa saja yang mereka kehendaki bersamanya. Sebagian lagi telah aku tugaskan untuk menggoda orang-orang yang rajin beribadah, sebagian lagi untuk kaum yang menjauhi dunia [zuhud]. Setan masuk ke dalam dan keluar dari diri mereka, dari suatu keadaan ke keadaan yang lain, dari satu pintu ke pintu yang lain, sampai mereka mempengaruhi manusia dengan satu sebab dari sebab-sebab yang banyak. Lalu syaithan mengambil keikhlasan dari mereka. Menjadikan mereka menyembah Allah tanpa rasa ikhlas, tetapi mereka tidak merasa. Apakah engkau tidak tahu, tentang Barshisha, sang pendeta yang beribadah secara ikhlas selama tujuh puluh
tahun, hingga setiap orang yang sakit menjadi sehat berkat da'wahnya. Aku tidak meninggalkannya sampai dia dia berzina, membunuh, dan kafir [ingkar]. Dialah yang disebut oleh Allah dalam Qur'an dengan firmannya [dalam Surah Al Hasyr] :" (Bujukan orang-orang munafik itu adalah) seperti (bujukan) syaitan ketika mereka berkata pada manusia: "Kafirlah kamu", maka tatkala manusia itu telah kafir ia berkata:"Sesungguhnya aku berlepas diri dari kamu karena sesungguhnya aku takut kepada Allah, Rabb semesta alam". (QS.59:16).

Apakah engkau tidak tahu wahai Muhammad, bahwa kebohongan itu berasal dariku. Akulah orang yang pertama kali berbohong. Barangsiapa berbohong, dia adalah temanku, dan barangsiapa berbohong kepada Allah, dia adalah kekasihku. Apakah engkau tidak tahu, bahwa aku bersumpah kepada Adam dan
Hawa, " Demi Allah aku adalah penasihat kamu berdua". Maka, sumpah palsu merupakan kesenangan hatiku, ghibah, membicarakan kejelekan orang lain, dan namimah, meng-adu domba adalah buah kesukaanku, melihat yang jelek-jelek adalah kesukaan dan kesenanganku. Barangsiapa thalaq, bersumpah untuk cerai, dia mendekati perbuatan dosa, meskipun hanya sekali, dan meskipun ia benar. Barangsiapa membiasakan lisannya dengan ucapan cerai, istrinya menjadi haram baginya. Jika mereka masih memiliki keturunan sampai hari kiyamat, maka anak mereka semuanya adalah anak-anak hasil zina. Mereka masuk neraka hanya karena satu kata saja.
Wahai Muhammad, sesungguhnya diantara umatmu ada yang meng-akhirkan shalat barang satu dua jam. Setiap kali mau shalat, aku temani dia dan aku goda dia. Kemudian aku katakan kepadanya:" Masih ada waktu, sementara engkau sibuk". Sehingga dia mengakhirkan shalatnya dan mengerjakannya tidak pada waktunya, maka Tuhan memukul wajahnya. Jika ia menang atasku, maka aku kirim satu syaithan yang membuatnya lupa waktu shalat. Jika ia menang atasku, aku tinggalkan dia sampai ketika mengerjakan shalat aku katakan kepadanya,' Lihatlah kiri-kanan', lalu ia menengok. Saat itu aku usap wajahnya dengan tanganku dan aku cium antara kedua matanya dan aku katakan kepadanya,' Aku telah menyuruh apa yang tidak baik selamanya'. Dan engkau sendiri tahu wahai Muhammad, siapa yang sering menoleh dalam shalatnya, Allah akan memukul wajahnya. Jika ia menang atasku dalam hal shalat, ketika shalat sendirian, aku perintahkan dia untuk tergesa-gesa. Maka ia 'mencucuk' shalat seperti ayam mematuk biji-bijian dengan tergesa-gesa. Jika ia menang atasku, makaketika shalat berjamaah aku cambuk dia dengan 'lijam' [cambuk] lalu aku angkat kepalanya sebelum imam mengangkat kepalanya. Aku letakkan ia hingga mendahului imam. Kamu tahu bahwa siapa yang melakukan itu, batal-lah shalatnya dan Allah akan mengganti kepalanya dengan kepala
keledai pada hari kiyamat nanti. Jika ia masih menang atasku, aku perintahkan dia untuk mengacungkan
jari-jarinya ketika shalat sehingga dia mensucikan aku ketika ia sholat. Jika ia masih menang, aku tiup hidungnya sampai dia menguap. Jika ia tidak menaruh tangan di mulutnya, syaithan masuk ke dalam perutnya dan dengan begitu ia bertambah rakus di dunia dan cinta dunia. Dia menjadi pendengar kami yang setia.

Bagaimana umatmu bahagia sementara aku menyuruh orang miskin untuk meninggalkan shalat. Aku katakan kepadanya,' Shalat tidak wajib atasmu. Shalat hanya diwajibkan atas orang-orang yang mendapatkan ni'mat dari Allah'. Aku katakan kepada orang yang sakit :" Tinggalkanlah shalat, sebab ia tidak wajib atasmu. Shalat hanya wajib atas orang yang sehat, karena Allah berkata :" Tidak ada halangan bagi orang buta, tidak (pula)
bagi orang pincang, tidak (pula) bagi orang sakit, ......... Demikianlah Allah menjelaskan ayat-ayat(Nya) bagimu, agar kamu memahaminya. (QS. 24:61) Tidak ada dosa bagi orang yang sakit. Jika kamu sembuh, kamu harus shalat yang diwajibkan". Sampai dia mati dalam keadaan kafir. Jika dia mati dan meninggalkan shalat ketika sakit, dia bertemu Tuhan dan Tuhan marah kepadanya. Wahai Muhammad, jika aku bohong dan ngawur, maka mintalah kepada Tuhan untuk membuatku jadi pasir. Wahai Muhammad, bagaimana engkau bahagia melihat umatmu, sementara aku mengeluarkan seper-enam umatmu dari Islam.

Nabi berkata :" Wahai terlaknat, siapa teman dudukmu ?".
Iblis :" Pemakan riba".
Nabi :" Siapa teman kepercayaanmu [shadiq] ?".
Iblis :" Pe-zina".
Nabi :" Siapa teman tidurmu ?".
Iblis :" Orang yang mabuk".
Nabi :" Siapa tamumu ?".
Iblis :" Pencuri".
Nabi:" Siapa utusanmu ?".
Iblis :"Tukang Sihir".
Nabi :" Apa kesukaanmu ?".
Iblis :" Orang yang bersumpah cerai".
Nabi :"Siapa kekasihmu ?".
Iblis :"Orang yang meninggalkan shalat Jum'at".
Nabi :"Wahai terlaknat, siapa yang memotong punggungmu ?".
Iblis :"Ringkikan kuda untuk berperang di jalan Allah".
Nabi :" Apa yang melelehkan badanmu ?".
Iblis:"Tobatnya orang yang bertaubat".
Nabi:"Apa yang menggosongkan [membuat panas] hatimu ?".
Iblis:" Istighfar yang banyak kepada Allah siang-malam.
Nabi:" Apa yang memuramkan wajahmu (membuat merasa malu dan hina)?".
Iblis:" Zakat secara sembunyi-sembunyi".
Nabi:" Apa yang membutakan matamu ?".
Iblis :" Shalat diwaktu sahur [menjelang shubuh]".
Nabi:" Apa yang memukul kepalamu ?".
Iblis:" Memperbanyak shalat berjamaah".
Nabi:" Siapa yang paling bisa membahagiakanmu ?".
Iblis :" Orang yang sengaja meninggalkan shalat".
Nabi:" siapa manusia yang paling sengsara [celaka] menurutmu?".
Iblis:"Orang kikir / pelit".
Nabi:" Siapa yang paling menyita pekerjaanmu [menyibukkanmu] ?".
Iblis:" Majlis-majlis ulama".
Nabi:" Bagaimana kamu makan ?".
Iblis:"Dengan tangan kiriku dan dengan jari-jariku".
Nabi:"Dimana kamu lindungkan anak-anakmu ketika panas ?".
Iblis:" Dibalik kuku-kuku manusia".
Nabi:" Berapa keperluanmu yang kau mintakan kepada Allah ?".
Iblis:" Sepuluh perkara".
Nabi:" Apa itu wahai terlaknat ?".
Iblis :" Aku minta kepada-Nya untuk agar saya dapat berserikat dalam diri Bani Adam, dalam harta dan anak-anak mereka. Dia mengijinkanku berserikat dalam kelompok mereka. Itulah maksud firman Allah : Dan hasunglah siapa yang kamu sanggupi di antara mereka dengan ajakanmu, dan kerahkanlah terhadap mereka pasukan berkuda dan pasukanmu yang berjalan kaki dan berserikatlah dengan mereka pada harta dan anak-anak dan beri janjilah mereka. Dan tidak ada yang dijanjikan oleh syaitan kepada mereka melainkan tipuan belaka. (QS. 17:64)

Setiap harta yang tidak dikeluarkan zakatnya maka saya ikut memakannya. Saya juga ikut makan makanan yang bercampur riba dan haram serta segala harta yang tidak dimohonkan perlindungan kepada Allah dari setan yang terkutuk. Setiap orang yang tidak memohon perlindungan kepada Allah dari syaithan ketika bersetubuih dengan istrinya maka syaithan akan ikut bersetubuh. Akhirnya melahirkan anak yang mendengar dan taat kepadaku. Begitu pula orang yang naik kendaraan dengan maksud mencari penghasilan yang tidak dihalalkan, maka saya adalah temannya. Itulah maksud firman Allah :" ....... , dan kerahkanlah terhadap mereka pasukan berkuda dan pasukanmu yang berjalan kaki ...... (QS. 17:64) .

Saya memohon kepada-Nya agar saya punya rumah, maka rumahku adalah kamar-mandi. Saya memohon
agar saya punya masjid, akhirnya pasar menjadi masjidku. Aku memohon agar saya punya al-Qur'an, maka syair adalah al-Qur'anku. Saya memohon agar punya adzan, maka terompet adalah panggilan adzanku. Saya memohon agar saya punya tempat tidur, maka orang-orang mabuk adalah tempat tidurku. Saya memohon agar saya punya teman-teman yang menolongku, maka maka kelompok al-Qadariyyah menjadi teman-teman yang membantuku. Dan saya memohon agar saya memiliki teman-teman dekat, maka orang-orang yang menginfaq-kan harta kekayaannya untuk kemaksiyatan adalah teman dekat-ku. Ia kemudian membaca ayat : Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan dan syaitan itu adalah sangat ingkar kepada Rabbnya. (QS. 17:27)

Rasulullah berkata :" Andaikata tidak setiap apa yang engkau ucapkan didukung oleh ayat-ayat dari Kitabullah tentu aku tidak akan membenarkanmu".
Lalu Iblis meneruskan :" Wahai Muhammad, saya memohon kepada Allah agar saya bisa melihat anak-cucu Adam sementara mereka tidak dapat melihatku. Kemudian Allah menjadikan aku dapat mengalir melalui peredaran darah mereka. Diriku dapat berjalan kemanapun sesuai dengan kemauanku dan dengan cara bagaimanapun. Kalau saya mau, dalam sesaatpun bisa. Kemudian Allah berfirman kepadaku :" Engkau dapat melakukan apa saja yang kau minta". Akhirnya saya merasa senang dan bangga sampai hari kiamat.
Sesungguhnya orang yang mengikutiku lebih banyak daripada yang mengikutimu. Sebagian besar anak-cucu Adam akan mengikutiku sampai hari kiamat. Saya memiliki anak yang saya beri nama Atamah. Ia akan kencing di telinga seorang hamba ketika ia tidur meninggalkan shalat Isya. Andaikata tidak karenanya tentu ia tidak akan tidur lebih dahulu sebelum menjalankan shalat. Saya juga punya anak yang saya beri nama Mutaqadhi. Apabila ada seorang hamba melakukan ketaatan ibadah dengan rahasia dan ingin menutupinya, maka anak saya tersebut senantiasa membatalkannya dan dipamer-kan ditengah-tengah manusia sehingga semua manusia tahu. Akhirnya Allah membatalkan sembilan puluh sembilan dari seratus pahala-Nya sehingga yang tersisa hanya satu pahala, sebab, setiap ketaatan yang dilakukan secara rahasia akan diberi seratus pahala. Saya punya anak lagi yang bernama Kuhyal. Ia bertugas mengusapi celak mata semua orang yang sedang ada di majlis pengajian dan ketika khatib sedang memberikan khutbah, sehingga, mereka terkantuk dan akhirnya tidur, tidak dapat mendengarkan apa yang dibicarakan para ulama. Bagi mereka yang tertidur tidak akan ditulis pahala sedikitpun untuk selamanya. Setiap kali ada perempuan keluar pasti ada syaithan yang duduk di pinggulnya, ada pula yang duduk di daging yang mengelilingi kukunya.Dimana mereka akan menghiasi kepada orang-orang yang melihatnya. Kedua syaithan itu kemudian berkata kepadanya,' keluarkan tanganmu'. Akhirnya ia mengeluarkan tangannya, kemudian kukunya tampak, lalu kelihatan nodanya. Wahai Muhammad, sebenarnya saya tidak dapat menyesatkan sedikitpun, akan tetapi saya hanya akan mengganggu dan menghiasi. Andaikata saya memiliki hak dan kemampuan untuk menyesatkan, tentu saya tidak akan membiarkan segelintir manusia-pun di muka bumi ini yang masih sempat mengucapkan
" Tidak ada tuhan selain Allah dan Muhammad adalah Utusan-Nya", dan tidak akan ada lagi orang yang shalat dan berpuasa. Sebagaimana engkau wahai Muhammad, tidak berhak memberikan hidayat sedikitpun kepada siapa saja, akan tetapi engkau adalah seorang utusan dan penyampai amanah dari Tuhan. Andaikata engkau memiliki hak dan kemampuan untuk memberi hidayah, tentu engkau tidak akan membiarkan segelintir orang-pun kafir di muka bumi ini.Engkau hanyalah sebagai hujjah [argumentasi] Tuhan terhadap
makhluq-Nya. Sementara saya adalah hanyalah menjadi sebab celakanya orang yang sebelumnya sudah dicap oleh Allah menjadi orang celaka. Orang yang bahagia dan beruntung adalah orang yang dijadikan bahagia oleh Allah sejak dalam perut ibunya, sedangkan orang yang celaka adalah orang yang dijadikan celaka oleh Allah sejak dalam perut ibunya. Kemudian Rasulullah SAW membacakan firman dalam QS Hud : Jikalau
Rabbmu menghendaki, tentu Dia menjadikan manusia umat yang satu, tetapi mereka senantiasa berselisih pendapat, (QS. 11:118) kecuali orang-orang yang diberi rahmat oleh Rabbmu. Dan untuk itulah Allah menciptakan mereka. Kalimat Rabbmu (keputusan-Nya) telah ditetapkan; sesungguh-nya Aku akan memenuhi neraka jahanam dengan jin dan manusia (yang durhaka) semuanya. (QS. 11:119) dilanjutkan dengan : Tidak ada suatu keberatanpun atas Nabi tentang apa yang telah ditetapkan Allah baginya. (Allah telah menetapkan yang demikian) sebagai sunnah-Nya pada nabi-nabi yang telah berlalu dahulu. Dan adalah ketetapan Allah itu suatu ketetapan yang pasti berlaku, (QS.33:38)".

Kemudian Rasulullah berkata lagi kepada Iblis : " Wahai Abu Murrah [Iblis], apakah engkau masih mungkin bertaubat dan kembali kepada Allah,sementara saya akan menjamin-mu masuk surga".
Ia iblis menjawab :" Wahai Rasulullah, ketentuan telah memutuskan dan Qalam-pun telah kering dengan apa yang terjadi seperti ini hingga hari kiamat nanti. Maka Maha Suci Tuhan, yang telah menjadikanmu sebagai tuan para Nabi dan Khatib para penduduk surga. Dia, telah memilih dan meng-khususkan dirimu. Sementara Dia telah menjadikan saya sebagai tuan orang-orang yang celaka dan khatib para penduduk neraka. Saya adalah makhluq celaka lagi terusir. Ini adalah akhir dari apa yang saya beritahukan kepadamu dan saya mengatakan yang sejujurnya". Segala puji hanya milik Allah SWT , Tuhan Semesta Alam, awal dan akhir,
dzahir dan bathin. Semoga shalawat dan salam sejahtera tetap selalu diberikan kepada seorang Nabi yang Ummi dan kepada para keluarga dan sahabatnya serta para Utusan dan Para Nabi.

Hikmah dari Kisah tersebut di atas

Sebagai upaya mencari hikmah dalah kisah di atas, rangkuman ini barangkali berguna untuk direnungkan :
Kita perlu semakin menancapkan keyakinan, bahwa syaithan tidak punya kuasa sedikitpun bagi orang-orang yang disucikan-Nya. Jadi upaya kita adalah memohon kepada Allah Ta'Ala agar Dia ridho dan berkenan membersihkan segala dosa baik sengaja maupun tidak untuk mendapatkan ampunan-Nya. Bila kita simak, perbedaan mendasar keyakinan Iblis adalah tidak ada keinginannya untuk bertaubat, walau Rasulullah SAW telah menghimbaunya bahkan dengan menawarkan jaminan untuk mendapatkan ampunan. Dengan tegas
Allah berfirman : Dan sesungguhnya Aku Maha Pengampun bagi orang yang bertaubat, beriman, beramal saleh, kemudian tetap di jalan yang benar.(QS. 20:82).

Bila kita cermati hadangan dan rintangan yang akan dilakukan oleh Iblis dari kisah tersebut membuat kesadaran bahwa upaya untuk menjalani kehidupan sungguh tidak mudah.

Hanya karena Maha Rahman dan Maha Rakhiim-Nya sajalah kita akan selamat dalam menjalani kehidupan ini hingga akan selamat dari jebakan-jebakan syaithan.

Namun perlu juga di-ingat, Rasulullah juga pernah mengata-kan bahwa Jihad Terbesar adalah Mengalahkan Hawa Nafsu Kita Sendiri.

10 Hari Pertama Dzulhijjah: Saat Hari-hari Lebih Bernilai Ketimbang Jihad Fi Sabilillah

kita memasuki bulan Dzulhijjah. Sepanjang 10 hari pertama di bulan ini adalah hari-hari yang sangat berharga nilainya menurut Allah swt dibanding hari-hari lain dalam satu tahun. Beribadah dan beramal shalih pada hari-hari ini, bahkan disebutkan dalam hadits shahih, lebih baik dan lebih dicintai oleh Allah ketimbang jihad fi sabilillah.

خرج البخاري " من حديث ابن عباس رضي الله عنهما عن النبي صلى الله عليه و سلم قال: ما من أيام العمل الصالح فيها أحب إلى الله من هذه الأيام ، يعني أيام العشر قالوا: يا رسول الله و لا الجهاد في سبيل الله ؟ قال: و لا الجهاد في سبيل الله إلا رجلاً خرج بنفسه و ماله لم رجع من ذلك بشيء "

Diriwayatkan oleh Al-Bukhari, Rahimahullah, dari Ibnu 'Abbas Radhiyallahu 'Anhuma bahwa Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Tidak ada hari dimana amal shalih pada saat itu lebih dicintai oleh Allah daripada hari-hari ini, yaitu: Sepuluh hari dari bulan DzulHijjah." Mereka bertanya, "Ya Rasulullah, tidak juga jihad fi sabilillah?" Beliau menjawab, "Tidak juga jihad fi sabilillah, kecuali orang yang keluar (berjihad) dengan jiwa dan hartanya, kemudian tidak kembali dengan sesuatu apapun."

Imam Ibnu Rajab Al-Hambali mengatakan, amal-amal ibadah di hari-hari itu lebih dicintai oleh Allah dari amal-amal ibadah di hari-hari lain, tanpa terkecuali. Jika disebut suatu amal lebih dicintai oleh Allah, berarti amal itulah yang paling utama menurut Allah.

Dalam riwayat lain disebutkan pula hadits berbunyi: "Tidaklah ada hari-hari di mana beramal di dalamnya lebih utama daripada beramal di hari-hari sepuluh bulan Dzulhijjah."

Berikut beberapa penjelasan tentang keutamaan sepuluh hari pertama di bulan Dzulhijjah.

Amal-amal yang disyariatkan:

A. Shalat

Disunnahkan bersegera mengerjakan shalat fardhu dan memperbanyak shalat sunnah, karena semua itu merupakan ibadah yang paling utama. Dari Tsauban radiallahuanhu dia berkata: Saya mendengar Rasulullah bersabda, "Hendaklah kalian memperbanyak sujud kepada Allah, karena setiap kali kamu bersujud, maka Allah mengangkat derajat kamu, dan menghapus kesalahan kamu. Hal tersebut berlaku umum di setiap waktu."

و أما قيام ليالي العشر فمستحب، فقد كان سعيد بن جبير و هو الذي روى هذا الحديث عن ابن عباس رضي الله عنهما إذا دخل العشر اجتهد اجتهاداً حتى ما يكاد يقدر عليه ، و روي عنه أنه قال: لا تطفئوا سرجكم ليالي العشر

Qiyamul lail sepuluh hari pertama Dzulhijjah mustahabb. Adalah Sa'id bin Jubair meriwayatkan hadits dari Ibnu Abbas ra, jika masuk sepuluh hari Dzulhijjah, ia sangat bersungguh-sungguh (melakukan amal ibadah) hingga ia hampir tidak mampu melakukannya. Dia mengatakan, "Jangan matikan lampu kalian di malam-malam sepuluh hari bulan Dzulhijjah."

B. Shoum (Puasa) Karena dia termasuk perbuatan amal shaleh. Dari Hunaidah bin Kholid dari istrinya dari sebagian istri-istri Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam, dia berkata: Adalah Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam berpuasa pada tanggal sembilan Dzulhijjah, sepuluh Muharram dan tiga hari setiap bulan. (Riwayat Imam Ahmad, Abu Daud dan Nasa'i). Imam Nawawi berkata tentang puasa sepuluh hari bulan Dzul Hijjah, "Sangat di sunnahkan."

C. Takbir, Tahlil dan Tahmid.

عن ابن عمر رضي الله عنهما عن النبي صلى الله عليه و سلم قال: ما من أيام أعظم و لا أحب إليه العمل فيهن عند الله من هذه الأيام العشر فأكثروا فيهن من التهليل و التكبير و التحميد "

Dari Ibnu Umar, bahwasannya Rasulullah saw bersabda, "Tak ada hari yang lebih mulia dan lebih disukai beramal di dalamnya menurut Allah dari hari-hari pada sepuluh hari pertama Dzulhijjah. Maka perbanyaklah di dalamnya tahlil, takbir dan tahmid."

Imam Bukhori berkata: "Adalah Ibnu Umar dan Abu Hurairah radiallahuanhuma keluar ke pasar pada hari sepuluh bulan Dzulhijjah, mereka berdua bertakbir dan orang-orangpun ikut bertakbir karenanya." Dia juga berkata: "Adalah Umar bin Khottob bertakbir di kemahnya di Mina dan didengar mereka yang ada dalam masjid, lalu mereka bertakbir dan bertakbir pula orang-orang yang di pasar hingga Mina bergetar oleh takbir." Dan Ibnu Umar bertakbir di Mina pada hari-hari tersebut, setelah shalat dan di atas pembaringannya, di atas kudanya, di majlisnya dan saat berjalan pada semua hari-hari tersebut.

Disunnahkan mengeraskan takbir karena perbuatan Umar tersebut dan anaknya dan Abu Hurairah radiallahuanhuma. Maka hendaknya kita kaum muslimin menghidupkan sunnah yang telah ditinggalkan pada masa ini, bahkan hampir saja terlupakan hingga oleh mereka orang-orang shalih, berbeda dengan apa yang dilakukan oleh salafussalih terdahulu.

D. Puasa hari Arafah (9 Dzulhijjah).

Puasa Arafah sangat dianjurkan bagi mereka yang tidak pergi haji, sebagaimana riwayat dari Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam bahwa dia berkata tentang puasa Arafah, "Saya berharap kepada Allah agar dihapuskan (dosa) setahun sebelumnya dan setahun sesudahnya." (Riwayat Muslim)

E. Berkurban Pada Hari Raya Qurban dan Hari-Hari Tasyriq.

Hal ini adalah sunnah Nabi Ibrahim 'Alaihissalam, yakni ketika Allah Ta'ala menebus putranya den gan sembelihan yang agung. Diriwayatkan bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, "Berkurban dengan menyembelih dua ekor domba jantan berwarna putih dan bertanduk. Beliau sendiri yang menyembelihnya dengan menyebut nama Allah dan bertakbir, serta meletakkan kaki beliau di sisi tubuh domba itu." (Muttafaq 'Alaihi)

F. Dianjurkan Tidak Mencabut atau Memotong Rambut dan Kuku bagi Orang yang Hendak Berkurban.

Diriwayatkan oleh Muslim dan lainnya, dari Ummu Salamah Radhiyallhu 'Anha bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda. "Jika kamu melihat hilal bulan Dzulhijjah dan salah seorang di antara kamu ingin berkurban, maka hendaklah ia menahan diri dari (memotong) rambut dan kukunya." Dalam riwayat lain: "Maka janganlah ia mengambil sesuatu dari rambut atau kukunya sehingga ia berkurban." Hal ini, mungkin, untuk menyerupai orang yang menunaikan ibadah haji yang menuntun hewan kurbannya. Firman Allah swt yang artinya: ..... dan jangan kamu mencukur (rambut) kepalamu, sebelum kurban sampai di tempat penyembelihan..." (Al-Baqarah: 196).

Larangan ini, menurut zhahirnya, hanya dikhususkan bagi orang yang berkurban saja, tidak termasuk istri dan anak-anaknya, kecuali jika masing-masing dari mereka berkurban. Dan diperbolehkan membasahi rambut serta menggosoknya, meskipun terdapat beberapa rambutnya yang rontok.

G. Keutamaan Hari Raya Qurban (Tanggal 10 Dzul Hijjah).

Banyak orang yang melalaikan hari yang besar ini, padahal para ulama berpendapat bahwa hari ini lebih utama dari hari-hari dalam setahun secara mutlak, bahkan termasuk pada hari Arafah. Ibnu Qoyyim -rahimahullah- berkata: " Sebaik-baik hari di sisi Allah adalah hari Nahr (Hari Raya Qurban), dia adalah hari haji Akbar ," sebagaimana terdapat dalam sunan Abu Daud, Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam bersabda: Sesungguh-nya hari-hari yang paling mulia di sisi Allah adalah hari Nahr, kemudian hari qar. Hari qar adalah hari menetap di Mina, yaitu tanggal 11 Dzulhijjah. Ada juga yang mengatakan bahwa hari Arafah lebih mulia dari hari Nahr, karena puasa pada hari itu menghapus dosa dua tahun, dan tidak ada hari yang lebih banyak Allah bebaskan orang dari neraka kecuali hari Arafah, dan karena pada hari tersebut Allah mendekat kepada hamba-Nya, kemudian Dia membanggakan kepada malaikat-Nya terhadap orang-orang yang sedang wukuf. (na-str/dari berbagai sumber)

Khutbah Rasulullah Menyambut Ramadhan

Selain memerintah shaum, dalam menyambut menjelang bulan Ramadhan, Rasulullah selalu memberikan beberapa nasehat dan pesan-pesan. Inilah 'azimat' Nabi tatkala memasuki Ramadhan

Wahai manusia! Sungguh telah datang pada kalian bulan Allah dengan membawa berkah rahmat dan maghfirah. Bulan yang paling mulia disisi Allah. Hari-harinya adalah hari-hari yang paling utama. Malam-malamnya adalah malam-malam yang paling utama. Jam demi jamnya adalah jam-jam yang paling utama.

Inilah bulan ketika kamu diundang menjadi tamu Allah dan dimuliakan oleh-NYA. Di bulan ini nafas- nafasmu menjadi tasbih, tidurmu ibadah, amal-amalmu diterima dan doa-doamu diijabah. Bermohonlah kepada Allah Rabbmu dengan niat yang tulus dan hati yang suci agar Allah membimbingmu untuk melakukan shiyam dan membaca Kitab-Nya.

Celakalah orang yang tidak mendapat ampunan Allah di bulan yang agung ini. Kenanglah dengan rasa lapar dan hausmu di hari kiamat. Bersedekahlah kepada kaum fuqara dan masakin. Muliakanlah orang tuamu, sayangilah yang muda, sambungkanlah tali persaudaraanmu, jaga lidahmu, tahan pandanganmu dari apa yang tidak halal kamu memandangnya dan pendengaranmu dari apa yang tidak halal kamu mendengarnya. Kasihilah anak-anak yatim, niscaya dikasihi manusia anak-anak yatimmu. Bertaubatlah kepada Allah dari dosa-dosamu. Angkatlah tangan-tanganmu untuk berdoa pada waktu shalatmu karena itulah saat-saat yang paling utama ketika Allah Azza wa Jalla memandang hamba-hamba-Nya dengan penuh kasih; Dia menjawab mereka ketika mereka menyeru-Nya, menyambut mereka ketika mereka memanggil-Nya dan mengabulkan doa mereka ketika mereka berdoa kepada-Nya.

Wahai manusia! Sesungguhnya diri-dirimu tergadai karena amal-amalmu, maka bebaskanlah dengan istighfar. Punggung-punggungmu berat karena beban (dosa) mu, maka ringankanlah dengan memperpanjang sujudmu.

Ketahuilah! Allah ta'ala bersumpah dengan segala kebesaran-Nya bahwa Dia tidak akan mengazab orang-orang yang shalat dan sujud, dan tidak akan mengancam mereka dengan neraka pada hari manusia berdiri di hadapan Rabb al-alamin.

Wahai manusia! Barang siapa di antaramu memberi buka kepada orang-orang mukmin yang berpuasa di bulan ini, maka di sisi Allah nilainya sama dengan membebaskan seorang budak dan dia diberi ampunan atas dosa-dosa yang lalu. (Sahabat-sahabat lain bertanya: "Ya Rasulullah! Tidaklah kami semua mampu berbuat demikian."

Rasulullah meneruskan: "Jagalah dirimu dari api neraka walaupun hanya dengan sebiji kurma. Jagalah dirimu dari api neraka walaupun hanya dengan seteguk air."

Wahai manusia! Siapa yang membaguskan akhlaknya di bulan ini ia akan berhasil melewati sirathol mustaqim pada hari ketika kai-kaki tergelincir. Siapa yang meringankan pekerjaan orang-orang yang dimiliki tangan kanannya (pegawai atau pembantu) di bulan ini, Allah akan meringankan pemeriksaan-Nya di hari kiamat. Barangsiapa menahan kejelekannya di bulan ini, Allah akan menahan murka-Nya pada hari ia berjumpa dengan-Nya. Barang siapa memuliakan anak yatim di bulan ini, Allah akan memuliakanya pada hari ia berjumpa dengan-Nya. Barang siapa menyambungkan tali persaudaraan (silaturahmi) di bulan ini, Allah akan menghubungkan dia dengan rahmat-Nya pada hari ia berjumpa dengan-Nya. Barang siapa memutuskan kekeluargaan di bulan ini, Allah akan memutuskan rahmat-Nya pada hari ia berjumpa dengan-Nya. Barangsiapa melakukan shalat sunat di bulan ini, Allah akan menuliskan baginya kebebasan dari api neraka. Barangsiapa melakukan shalat fardu baginya ganjaran seperti melakukan 70 shalat fardu di bulan lain. Barangsiapa memperbanyak shalawat kepadaku di bulan ini, Allah akan memberatkan timbangannya pada hari ketika timbangan meringan. Barangsiapa di bulan ini membaca satu ayat Al-Quran, ganjarannya sama seperti mengkhatam Al-Quran pada bulan-bulan yang lain.

Wahai manusia! Sesungguhnya pintu-pintu surga dibukakan bagimu, maka mintalah kepada Tuhanmu agar tidak pernah menutupkannya bagimu. Pintu-pintu neraka tertutup, maka mohonlah kepada Rabbmu untuk tidak akan pernah dibukakan bagimu. Setan-setan terbelenggu, maka mintalah agar ia tak lagi pernah menguasaimu. Amirul mukminin k.w. berkata: "Aku berdiri dan berkata: "Ya Rasulullah! Apa amal yang paling utama di bulan ini?" Jawab Nabi: "Ya Abal Hasan! Amal yang paling utama di bulan ini adalah menjaga diri dari apa yang diharamkan Allah".

Wahai manusia! sesungguhnya kamu akan dinaungi oleh bulan yang senantiasa besar lagi penuh keberkahan, yaitu bulan yang di dalamnya ada suatu malam yang lebih baik dari seribu bulan; bulan yang Allah telah menjadikan puasanya suatu fardhu, dan qiyam di malam harinya suatu tathawwu'."

"Barangsiapa mendekatkan diri kepada Allah dengan suatu pekerjaan kebajikan di dalamnya, samalah dia dengan orang yang menunaikan suatu fardhu di dalam bulan yang lain."

"Ramadhan itu adalah bulan sabar, sedangkan sabar itu adalah pahalanya surga. Ramadhan itu adalah bulan memberi pertolongan ( syahrul muwasah ) dan bulan Allah memberikan rizqi kepada mukmin di dalamnya."
"Barangsiapa memberikan makanan berbuka seseorang yang berpuasa, adalah yang demikian itu merupakan pengampunan bagi dosanya dan kemerdekaan dirinya dari neraka. Orang yang memberikan makanan itu memperoleh pahala seperti orang yang berpuasa tanpa sedikitpun berkurang."

Para sahabat berkata, "Ya Rasulullah, tidaklah semua kami memiliki makanan berbuka puasa untuk orang lain yang berpuasa. Maka bersabdalah Rasulullah saw, "Allah memberikan pahala kepada orang yang memberi sebutir kurma, atau seteguk air, atau sehirup susu."

"Dialah bulan yang permulaannya rahmat, pertengahannya ampunan dan akhirnya pembebasan dari neraka. Barangsiapa meringankan beban dari budak sahaya (termasuk di sini para pembantu rumah) niscaya Allah mengampuni dosanya dan memerdekakannya dari neraka."

"Oleh karena itu banyakkanlah yang empat perkara di bulan Ramadhan; dua perkara untuk mendatangkan keridhaan Tuhanmu, dan dua perkara lagi kamu sangat menghajatinya."

"Dua perkara yang pertama ialah mengakui dengan sesungguhnya bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan mohon ampun kepada-Nya . Dua perkara yang kamu sangat memerlukannya ialah mohon surga dan perlindungan dari neraka."

"Barangsiapa memberi minum kepada orang yang berbuka puasa, niscaya Allah memberi minum kepadanya dari air kolam-Ku dengan suatu minuman yang dia tidak merasakan haus lagi sesudahnya, sehingga dia masuk ke dalam surga." (HR. Ibnu Huzaimah). (Bul/Hidayatullah)