Diabetes Mellitus : adalah penyakit yang timbul akibat tidak cukupnya produksi hormon insulin dalam tubuh atau karena adanya resistensi sel-sel tubuh terhadap insulin.
Insulin, adalah hormon yang dihasilkan oleh kelenjar pancreas dalam tubuh kita yang berfungsi mengendalikan jumlah glukosa (gula) dalam aliran darah serta kecepatan penyerapan glukosa kedalam sel-sel tubuh. Sel-sel tubuh memerlukan glukosa untuk energi (tenaga). Pada penderita diabetes, terjadi penumpukan kadar gula didalam aliran darah ketimbang masuk dan digunakan oleh sel-sel tubuh, dan ini menyebabkan terjadinya peninggian kadar gula dalam darah yang tidak normal atau hiperglysemia. Pada gilirannya hiperglysemia ini akan merusak pembuluh darah, dan seterusnya dapat menyebabkan penyakit pada mata, jantung, dan terjadinya peripheral dan autonomic neuropathy (kerusakan syaraf di dianggota gerak dan organ-organ dalam), serta diabetic nephropathy (kerusakan ginjal).
DIABETES MELLITUS
(PENYAKIT GULA / KENCING MANIS)
Diabetes Mellitus : adalah penyakit yang timbul akibat tidak cukupnya produksi hormon insulin dalam tubuh atau karena adanya resistensi sel-sel tubuh terhadap insulin.
Insulin, adalah hormon yang dihasilkan oleh kelenjar pancreas dalam tubuh kita yang berfungsi mengendalikan jumlah glukosa (gula) dalam aliran darah serta kecepatan penyerapan glukosa kedalam sel-sel tubuh. Sel-sel tubuh memerlukan glukosa untuk energi (tenaga). Pada penderita diabetes, terjadi penumpukan kadar gula didalam aliran darah ketimbang masuk dan digunakan oleh sel-sel tubuh, dan ini menyebabkan terjadinya peninggian kadar gula dalam darah yang tidak normal atau hiperglysemia. Pada gilirannya hiperglysemia ini akan merusak pembuluh darah, dan seterusnya dapat menyebabkan penyakit pada mata, jantung, dan terjadinya peripheral dan autonomic neuropathy (kerusakan syaraf di dianggota gerak dan organ-organ dalam), serta diabetic nephropathy (kerusakan ginjal).
Penyakit diabetes digolongkan kedalam dua kelompok besar, yaitu: Diabetes Type 1 atau dikenal dengan Insulin Dependent Diabetes Mellitus (IDDM); dan Diabetes Type 2 atau Non Insulin Dependent Diabetes Mellitus (NIDDM).
Diabetes Type 1, melibatkan sekitar 5 – 10% dari keseluruhan penderita diabetes, dan biasanya muncul pada usia muda. Penyakit ini termasuk kedalam penyakit autoimmune disease dimana sistem kekebalan tubuh si penderita menyerang dan merusakkan sel-sel pancreas yang menghasilkan insulin.
Diabetes Type 2, yang merupakan bentuk tersering dari penyakit diabetes, melibatkan 90 – 95% dari kesulurahan penderita diabetes. Pada penderita diabetes Type 2, pancreas masih menghasilkan insulin, namun jumlahnya tidak cukup untuk memenuhi energi sel-sel. Selain itu sel-sel juga mungkin resisten terhadap pengaruh insulin yang tidak memadai dalam aliran darah. Banyak orang menderita diabetes type 2 dan sama sekali tidak menyadarinya. Diabetes type 2 ini biasanya mulai muncul pada usia lebih lanjut, namun dewasa ini menjadi lebih sering muncul pada mereka yang berusia lebih muda. Yang menjadi faktor resiko untuk timbulnya diabetes type 2 termasuk, diet, berat badan, ras, usia, kurang latihan jasmani, dan juga faktor keturunan (heredity). Di Amerika Serikat, penyakit ini lebih banyak terjadi pada orang-orang Amerika Latin, Indian, Afro-Amerika dan orang-orang
Selain itu ada lagi jenis diabetes yang muncul ketika seseorang hamil yang disebut Gestational Diabetes, yang melibatkan sekitar 4% dari wanita hamil. Perobahan hormonal ketika hamil dapat mempengaruhi resistensi tubuh terhadap insulin. Kebanyakan kondisi ini akan hilang setelah melahirkan, namun tampaknya ini merupakan indikasi bahwa wanita tersebut cenderung akan menderita diabetes type2 pada usia lebih lanjut.
Bisa pula ditemukan orang dengan penurunan toleransi terhadap glukosa atau Impaired Glucosa Tolerance (IGT), yaitu suatu kondisi yang melibatkan sekitar 11 % orang Amerika dewasa. Pada mereka dengan IGT, kadar gula darah lebih tinggi dari normal tetapi tidak diabetes. Namun demikian 2% dari mereka yang IGT akan berkembang menjadi diabetes.
Di Amerika Serikat, diabetes adalah penyakit penyebab kematian nomer 6, tetapi merupakan penyebab utama kebutaan pada mereka yang berada pada usia 20 – 70 tahun. (Phyllis A. Balch, CNC , James F. Balch, MD. Prescription for Nutritional Healing, 3rd ed., AVERY –
Gejala-gejala Diabetes Mellitus:
Bila belum ada komplikasi, seorang penderita diabetes mungkin tidak menyadari kalau dia menderita diabetes, karena gejala-gejalanya tidak begitu diperhatikan, apa lagi bagi kita yang hidup dinegara tropis yang suhunya selalu panas. Gejala-gejala yang umum adalah : merasa haus, merasa lapar dan banyak buang air kecil yang biasa di nyatakan dengan 3 P yaitu, polydipsi (haus), poliphagi (lapar) dan polyuri (banyak kencing). Namun bila sudah ada komplikasi, maka yang lebih menonjol adalah gejala komplikasinya, seperti kebutaan, gangren (ujung-ujung kaki luka dan busuk), sakit ginjal, dsb. Dan kalau sudah ada komplikasi berarti penyakitnya sudah pada tahap lanjut dan lebih sukar ditanggulangi.
Tes untuk dibates yang dapat dilakukan sendiri
Tes untuk mengetahui diabetes type 1 atau type 2 secara sederhana dapat dilakukan sendiri di rumah, walaupun hasilnya kurang akurat dibandingkan dengan hasil dari laboratorium.
Tes untuk Diabetes type 1:
Anda harus membeli strip tes untuk glukosa dari plastik di apotik /tempat lain.
Tusuk salah satu jari tangan anda dengan jarum atau dengan alat penusuk dari plastik dan teteskan setetes darah ke strip yang telah anda beli tadi.
Tunggulah satu menit (sesuai petunjuk yang ada di tabung strif) dan bandingkan warna yang terjadi pada strip dengan daftar warna yang menunjukkan beragam kadar glukosa yang ada di dinding ditabung.
Tes dapat pula dilakukan dengan menggunakan alat elektronik yang langsung menunjukkan angka kadar gula anda. Caranya sama dengan tes diatas namun ini menggunakan alat elektronik. Berikut adalah kadar-kadar gula yang menjadi panduan:
000 - 110 mg% : normal
110 - 126 mg% : Impaired Glucosa Tolerance (IGD) / borderline
000 - 126 mg% selama masa dua atau tiga hari : diabetes.
Tes Diabetes type 2:
Mereka yang menderita diabetes type 2, biasanya tidak dapat merasakan (mencicipi) rasa manis. Ketidak normalan ini memegang peran penting dalam bagaimana mereka yang menderita diabetes merasa rasa makanan mereka , dan juga dalam hal bagaimana mereka mematuhi aspek diet dari pengobatan mereka.
Tes berikut ini dapat menentukan apakag ada gangguan untuk rasa manis:
Jangan mengkonsumsi bahan-bahan yang merangsang (kopi, teh, soda, dsb) atau yang manis-manis satu jam sebelum dilakukan tes.
Isi 7 gelas yang sama dengan masing-masingnya 8 ons air putih, kemudian pada masing-masing gelas diberi label sebagai tidak ada gula, ¼ sendok teh gula, ½ sendok teh gula, 1 sendok teh gula, 1½ sendok teh gula, 2 sendok teh gula, dan 3 sendok teh gula. Jadi kedalam masing-masing gelas masukkan gula sesuai dengan yang tersebut diatas. Suruh orang lain yang mengerjakan hal itu dan letak gles juga diacak.
Pakaikan straw dan isap tiap-tiap gelas, kemudian tulis kadar gula yang ada di gelas yang diisap. Dan diantara-antara mengisap satu gelas dengan gelas lain, anda harus berkumur dengan air putih.
Orang sehat pada umumnya akan menyadari rasa manis, bila satu sendok teh gula atau kurang ditambahkan kedalam gelas yang berisi 8 ons air putih. Namun sebaliknya, mereka yang menderita diabetes yang menyerang di usia lanjut (diabetes type 2), biasanya tidak akan menyadari rasa manis tersebut, hingga 1½ sampai 2 sendok teh gula ditambahkan kedalam air tersebut.
Penatalaksanaan:
Dalam penanggulangan penyakit diabetes, yang terpenting adalah pengaturan diet, agar kadar gula tubuh dapat dikendalikan dengan baik. Disamping itu latihan jasmani juga merupakan bagian yang tak bisa dipisahkan dari program penanggulangan diabetes. Baru setelah dengan pengaturan diet dan latihan jasmani kadar gula belum dapat dikendalikan dengan baik, maka beragam jenis obat-obatan dapat ditambahkan kedalam program, baik berupa obat-obatan kimia sintetik maupun yang berasal dari tanaman-tanaman, dsb. Untuk itu anda harus membicarakannya dengan dokter anda masing-masing. Disamping harus mempertahankan kadar gula darah, dalam penanggulangan diabetes, kadar lemak juga harus diperhatikan dan harus dikendalikan pula, karena bila tidak, komplikasi berupa sakit jantung, darah tinggi, dll mudah terjadi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar